Jumat, Juli 4, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Produksi Gula Anjlok Hingga 30 Persen

by Mata Banua
24 Oktober 2023
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2023\Oktober 2023\25 Oktober 2023\7\7\Foto hal Ekonomi  ( 25 Oktober )\master 7.jpg
PEMBELIAN GULA DIBATASI – Sejak beberapa waktu lalu, pembelian gula pasir di supermarket maupun minimarket dibatasi. Konsumen hanya dibolehkan membeli maksimal 2 kg gula, dalam satu kali transaksi. Hal ini dampak dari minimnya stok gula di Tanah Air.(foto: mb/web)

 

JAKARTA – Asosiasi Gula Indonesia (AGI) memperkirakan produksi gula dapat turun hingga 30 persen dengan kecenderungan harga yang naik saat ini karena faktor iklim El Nino.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Skema LPG 3 Kg Satu Harga Mirip Pertamax

3 Juli 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

DPR Sebut Beras Stok Lama Bulog Berkutu

3 Juli 2025
Load More

Direktur Eksekutif AGI, Budi Hidayat, menjelaskan saat ini jumlah konsumsi gula domestik rata-rata setiap bulan diperkirakan mencapai 250.000 ton.

Sementara itu, jumlah produksi gula konsumsi sebesar 2,4 juta ton. Dia memaparkan kebutuhan impor gula konsumsi setiap tahun tidaklah sama.

Kebutuhan tersebut bergantung kepada realisasi jumlah produksi dan ditentukan dalam rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Perekonomian yang juga dihadiri oleh seluruh kementerian terkait.

Namun, untuk tahun ini jumlah produksi belum final karena beberapa pabrik gula masih dalam masa giling. Harga gula saat ini juga cenderung naik, sesuai dengan hukum pasar antara penawaran, permintaan dan stok yang ada.

“Ada kecenderungan harga naik saat ini karena iklim El Nino. Jumlah produksi dapat turun hingga sebesar 30 persen,” kata Budi.

Guna mengendalikan harga, harga acuan gula telah diatur oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) di tingkat produsen yaitu Rp12.500 per kg dan untuk eceran Rp14.500 per kg.

Sementara itu, Tenaga ahli AGI, Yayi Yusriyadi, menyebut bahwa kebutuhan gula domestik per tahun sekitar 6,7 juta ton. Perinciannya, untuk konsumsi atau Gula Kristal Putih (GKP) sekitar 3,3 juta ton dan industri makanan minuman atau Gula Kristal Rafinasi (GKR) sekitar 3,4 juta ton. Di sisi lain, produksi gula dalam negeri berkisar 2,3 juta ton GKP. Dengan demikian kekurangan jumlah yang perlu diimpor adalah sekitar 4,4 juta ton.

Umumnya impor dilakukan dalam bentuk gula mentah yang diolah oleh pabrik gula rafinasi menjadi GKR dan oleh pabrik gula berbasis tebu untuk GKP.

Namun, keputusan besaran impor juga ditentukan perhitungan neraca agar harga gula terkendali. Tercatat, produksi gula GKP per 15 September 223 mencapai 2,04 juta ton. Yayi juga melihat saat ini harga gula dunia sangat tinggi sekitar $cent 26/lb.

Harga ini dua kali lebih tinggi dari harga 3 tahun yang lalu. Hal ini banyak dipengaruhi oleh adanya iklim El Nino (kering) dan juga ketegangan/perang sejumlah negara.

Menurutnya, tingginya harga gula dunia menyebabkan jumlah gula diimpor masih rendah, sehingga bila tidak ada kebijakan pengamanan stok gula, dimungkinkan harga gula akan naik signifikan, bisa di atas Rp17.000.

Sebagai informasi, harga gula di Jawa rata-rata saat ini berkisar Rp14.500 -16.000 per kg. Sementara khusus gula konsumsi rumah tangga berkisar 6,7 kg/kapita/tahun dan di kalangan bawah disekitar 4 kg.

Dengan demikian pengaruh harga gula kecil terhadap perubahan pola konsumsi masyarakat. “Pengaruh yang besar adalah apabila harga bahan-bahan pokok lain naik, menyebabkan konsumsi gula akan turun karena mengutamakan untuk kebutuhan lebih primer,” ujarnya.

Sesuai imbauan Bapanas, jelasnya, harga gula di tingkat petani minimal Rp12.500/kg. Alhasil, mulai Agustus tahun ini, harga gula petani terangkat, dan harga tebu pun naik. Hal ini memberikan dampak positif antusias petani menanam tebu. bisn/mb06

 

 

Tags: Asosiasi Gula IndonesiaBudi HidayatDirektur Eksekutif AGIgula
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA