
PARINGIN – Pemerintah Kabupaten Balangan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Balangan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para petani di Bumi Sanggam. Salah satunya terhadap petani umbi porang.
Dimana harga umbi porang beberapa waktu lalu mengalami penurunan. Akibat terjadinya penurunan harga umbi porang itu DKP3 Balangan harus berpikir dan mencari cara agar harga porang tidak anjlok.
Plt Kepala DKP3 Kabupaten Balangan, Rizkianor Fauzi, baru-baru ini mengatakan, bahwa terjadi penurunan harga umbi porang.”Umbi porang saat ini dikisaran Rp 2.700 hingga Rp 3.500 per kilo,” bebernya.
Untuk meningkatkan harga penjualan umbi porang tersebut, pihaknya telah menemukan cara pengolahan umbi porang berbentuk cips.
Seperti yang kita tahu perbedaan antara harga porang umbi basah dan cips sangat berbeda yang mana harga porang dalam bentuk cips dikisaran Rp 12.000, jelasnya.
Agar pengolahan umbi porang berbentuk cips dapat terlaksana, pihaknya telah menyediakan mesin pembuat cips porang dan pelatihan pembuatan cips kepada para petani.
Diungkapkannya, terjadinya penurunan harga umbi porang kemungkinan terjadinya penurunan kualitas umbi itu sendiri.
“Porang itu fluktuasi harga yang ditetapkan oleh harga dunia, semakin bagus kualitas semakin bagus harga,” ungkapnya.
Untuk dia meminta Kepada para petani porang untuk terus berupaya meningkatkan kualitas umbi porang.
“Kami berharap kepada para petani porang agar terus berusaha memperbaiki kualitas porang, karena itu sangat berpengaruh pada daya beli porang,” katanya.
Sementara itu, salah satu petani porang, Nahli mengatakan, awalnya umbi porang berharga Rp10.000 ribu per kilogram dan sekarang hanya laku kisaran Rp2.000 per kilogram.
Nahli menyebutkan, petani enggan memanen porang karena harga terlalu murah sehingga menunggu harga membaik, padahal banyak kebun porang yang sudah layak panen.{[awir/mb03]}