Kamis, Agustus 28, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Pengentasan Backlog Perumahan Lamban

by matabanua
19 Oktober 2023
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2023\Oktober 2023\20 Oktober 2023\7\7\Foto hal Ekonomi ( 20 Oktober )\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg
(foto:mb/web)

 

JAKARTA – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) mencatat angka backlog atau kekurangan perumahan di Indonesia tak kunjung menunjukkan penurunan signifikan.

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\28 Agustus 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Tengah Dikaji Sistem Gaji Tunggal ASN

27 Agustus 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Harga Beras Medium Naik

27 Agustus 2025
Load More

Ketua Umum DPP REI Joko Suranto mengatakan, dalam 1 dasawarsa belakangan backlog perumahan terpantau hanya susut 6%. Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), angka backlog perumahan pada 2010 tercatat sebesar 13,5 juta unit, sedangkan pada 2020 angkanya terpantau msih berada di level 12,7 juta unit.

Terlebih lagi, akumulasi tingginya angka kelahiran, besarnya demografi penduduk Indonesia, dan probabilitas penduduk tinggal di perkotaan yang akan mencapai 66,6% pada 2035 juga dinilai bakal menjadi kerikil pengentasan backlog perumahan.

“Dari data-data tersebut, dapat dipastikan angka backlog akan sulit diselesaikan jika tidak ditanggani secara benar dan tepat,” jelas Joko dalam keterangan tertulisnya.

Menurutnya, untuk dapat menuntaskan backlog perumahan yang angkanya telah mencapai 12,7 juta unit, dibutuhkan ruang-ruang yang besar terutama di perkotaan untuk mengantisipasi tingginya urbanisasi.

Oleh karena itu, kebutuhan lahan untuk perumahan di perkotaan yang semakin meningkat, sangat membutuhkan penataan ruang yang konsisten sehingga tidak terjadi lagi tumpang tindih aturan. Adapun, angka backlog yang tak kunjung menyusut tersebut ditengarai disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya, sulitnya perizinan yang diperlukan pengembang untuk membangun kompleks perumahan.

Selain kendala perizinan, penyebab lain backlog tak kunjung menunjukkan penurunan signifikan adalah anggaran perumahan yang sangat terbatas.

Saat ini, anggaran untuk perumahan tidak sampai 10% dari total anggaran Kementerian PUPR yang pada 2023 mencapai Rp154,36 triliun. Dengan demikian, Joko menekankan kondisi ini menunjukkan sektor perumahan belum terkelola dan terakomodir secara baik, serta belum menjadi program prioritas.

Akibat kurang terencananya program perumahan, maka biaya yang harus dikeluarkan pemerintah akibat rumah masyarakat jauh dari tempat kerja justru lebih besar lagi, yakni mencapai Rp71,4 triliun atau 2,2 juta liter per hari.bisn/mb06

 

 

Tags: BacklogJoko SurantoKetua Umum DPP REIRei
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA