
BANJARMASIN – Ratusan anak muda yang terdiri atas pelajar dan mahasiswa, menjadi sasaran utama dalam penurunan angka stunting di Kota Banjarmasin.
Mereka dianggap sasaran yang paling efektif dan penting, karena diharapkan dapat menjadi agen perubahan menuju Indonesia Emas.
“Kami meyakini jika generasi muda mengetahui lebih dini tentang stunting, maka dalam waktu 5 tahun angka stunting akan jauh turun,” kata Ketua Tim Informasi Komunikasi Kesehatan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Marroli J Indarto, dalam diseminasi informasi dan edukasi percepatan penurunan stunting bertajuk Genbest Talk `Gen Z Jaga Gizi, Sadar Sanitasi’, di Kota Banjarmasin, Jumat (13/10).
Acara Genbest Talk itu dikemas dengan dialog yang menarik, dengan menampilkan narasumber dokter yang juga selebritas Lula Kamal dan Kadinkes Banjarmasin dr Tabiun Huda.
Kegiatan itu juga dihadiri Kepala Dinas Kominfotik kota Banjarmasin Windiasti Kartika, Ketua tim Informasi dan Komunikasi Kesehatan Kemkominfo Marroli Indarto, dan Kepala Bidang Komunikasi Diskominfo Provinsi Kalsel Jajang Markoni.
Pada kesempatan itu, dokter Lula Kamal mengedukasi pola makan sehat guna mencegah stunting. Ia pun memberikan tips cara makan sehat guna mendapatkan gizi terbaik, yaitu dengan mengonsumsi makanan secara utuh.
“Pertama makanlah makanan yang masih utuh, seperti nasi putih yang utuh, belum dicampur atau diolah. Kemudian yang kedua kunyahlah. Ini agar nilai gizinya tidak berkurang atau hilang,” katanya.
Sementara, mewakili Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Machli Riyadi membuka sosialisasi Genbest Talk, yang berlangsung di salah satu hotel di Banjarmasin tersebut.
Machli menyampaikan, generasi muda atau generasi Z menjadi sasaran utama dalam rangka Penurunan Prevalensi Stunting di Kota Banjarmasin, karena mereka akan menjadi populasi terbanyak di Indonesia pada tahun 2030-2040 mendatang.
“Populasi muda akan menjadi bonus demografi pada masa mendatang, sehingga mulai sekarang kita harus mempersiapkan generasi Indonesia sehat kuat dan memiliki daya saing global,” ujarnya.
Mchli menjelaskan kegiatan itu sejalan dengan visi dan misi Wali Kota Banjarmasin, dimana misi nomor satu adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, unggul, dan memiliki kemampuan daya saing global.
“Sosialisasi ini menandai langkah awal yang penting dalam perjuangan Kota Banjarmasin untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan kuat, dan memastikan bahwa bonus demografi Indonesia tidak hanya menjadi potensi, tetapi juga keberhasilan nyata dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan,” harapnya.
“Diharapkan bahwa generasi Z yang menjadi target sosialisasi ini akan menjadi agen perubahan yang mampu mendidik lingkungan keluarga, masyarakat, dan kelompok sebaya mereka tentang pentingnya penurunan stunting. Melalui pengetahuan dan materi yang mereka terima dalam acara ini, diharapkan mereka akan menjadi edukator yang aktif dalam masyarakat, membawa pesan-pesan penting dari Kementerian Kominfo tentang penurunan prevalensi stunting,” tutupnya. via