Mata Banua Online
Senin, Oktober 13, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Lingkar Perut tidak Normal? Awas, Bisa Ganggu Organ Usus dan Jantung

by matabanua
15 Oktober 2023
in Mozaik
0
D:\2023\Oktober 2023\16 Oktober 2023\11\Halaman 1-11 Senin\lingkar.jpg
(foto:mb/web)

 

Dokter yang menempuh pendidikan S2 Anti Aging and Aesthetic Medicine di Universitas Padjadjaran dr Nadia Alaydrus mengingatkan masyarakat agar tak hanya memperhatikan indeks massa tubuh (BMI) normal. Namun, juga lingkar perut agar kesehatan tubuh terjaga.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\11\Halaman 1-11 Senin\Halaman 1-11 Senin\perbedaan.jpg

Perbedaan Influenza A dan B, Dua Penyebab Utama Flu Musiman

12 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\11\Halaman 1-11 Senin\Halaman 1-11 Senin\7 cara.jpg

7 Cara Memilih Buah Mangga yang Manis, Jangan Cuma Dipegang

12 Oktober 2025

“BMI sangat perlu dijaga dalam range normal, yakni 18-25. Tapi selain BMI ada juga perlu kita aware yakni lingkar perut, pada wanita tidak boleh lebih dari 80 cm, laki-laki tidak boleh lebih dari 90 cm,” jelas dia dalam acara peluncuran MyFit+ di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Nadia mengatakan, lemak di perut yang juga disebut visceral fat berlebihan sehingga memicu perut menjadi buncit atau lingkar perut membesar bisa berbahaya karena mengganggu kinerja organ seperti usus dan jantung. Dia mencontohkan, di dalam organ pencernaan seperti usus terdapat gerakan mengolah makanan atau peristaltik. Apabila lemak tebal melingkupi daerah usus maka akan menyulitkan gerakan peristaltik untuk dilakukan.

“Jantung ketika tertimbun visceral fat yang harusnya dia punya irama memompa lebih leluasa akhirnya lebih susah,” kata Nadia.

Visceral fat dikatakan sebagai salah satu penyebab penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, stroke, kencing manis atau diabetes melitus (DM) tipe 2 dan lain-lain. Nadia melanjutkan, selain BMI atau indeks massa tubuh dan lingkar perut, masyarakat khususnya dewasa juga perlu menjaga detak jantung pada angka 60 hingga 100 kali per menit.

“Jangan terlalu cepat atau di atas 100, kalau di atas 100 perlu dipertanyakan sebabnya apakah karena merokok kah atau kurang tidur, minum kopi. Minum kopi boleh asal dalam batas wajar,” ujar dia.

Menurut dia, demi menjaga semua hal ini maka penerapan gaya hidup sehat adalah penting. Ini meliputi pola makan sehat, istirahat delapan jam sehari dengan mengikuti pola sirkadian dan rutin beraktivitas fisik.

Khusus untuk aktivitas fisik, jalan kaki bisa menjadi pilihan. Kegiatan ini memiliki sejumlah manfaat antara lain menyehatkan jantung dan membantu membakar kalori.

“Kalau jalan dari kantor ke rumah di mana kondisi polusi dan tak nyaman, bisa dilakukan setiap sore jalan-jalan di area kompleks rumah selama 15 – 30 menit,” jelas Nadia.

Dalam sepekan, seseorang direkomendasikan melakukan aktivitas fisik sebanyak 150 menit yang bisa dibagi menjadi lima hari dengan 30 menit per harinya.

“Yang kita butuhkan minimal latihan kardio dan jalan kaki dianggap salah satu latihan kardio itu sekitar 150 menit seminggu. Kalau itu dilakukan rutin pasti akan bagus untuk kesehatan,” kata Nadia.ant

 

 

Tags: jantungOrgan UsusPerut
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper