
BANJARMASIN – Kabut asap sebagai dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kian tebal menyelimuti Kota Banjarmasin yang berjuluk kota seribu sungai tersebut.
Pantauan Antara Kalsel di Banjarmasin, Selasa, kabut asap kini kian tebal menyelimuti kota seribu sungai tersebut bila dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Sebagai contoh akibat ketebalan kabut asap tersebut jarak pandang maksimal sekitar 150 meter hingga pukul 07.30 Wita, seperti pada kawasan permukiman penduduk di Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Akibat tebalnya kabut asap dengan jarak 200 meter rumah penduduk tak bisa terlihat, kecuali sekitar 150 meter baru tampak remang-remang.
Begitu pula bau yang menyengat (kurang enak) dari kabut asap tersebut kini semakin sengak sebagai sebab akibat dari karhutla yang saban hari terjadi pada beberapa penjuru wilayah Kalsel yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.
Sehari sebelumnya, Senin (2/10) pada kawasan perkantoran yang sama dan waktu bersamaan (hingga 07.30 Wita) jarak pandang berkisar antara 300 meter hingga 500 meter.
Kabut asap yang menyelimuti kota Kota Banjarmasin itu pada umumnya kiriman sebagai sebab akibat karhutla seperti kejadian sekitar jalan lingkar Selatan.
Sebagaimana informasi Wongso, warga Banjarbaru yang ke Banjarmasin pagi lewat jalan lingkar Selatan di samping kanan – kiri jalanan kebakaran lahan dan mobil yang berada/stand by di tempat kejadian perkara (TKP) tidak bisa berbuat banyak.
“Api tampak masih membara hingga aku pulang sore hari tersebut. Hal itu terlihat dari kepulan asap yang menerpa jalanan sehingga mata terasa pedas,” kata Wongso. ant