
BANJARMASIN – DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) mengharapkan Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) setempat lebih efektif menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Sekretaris Komisi I DPRD Kalsel Suripno Sumas , Kamis (29/9), mengatakan, musim kemarau masih terjadi sehingga berpotensi terjadi karhutla.
Pasalnya, lanjut Sekretaris Komisi I yang bermitra kerja dengan BPBD tersebut, berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau bisa sampai November 2023.
Namun, ia mengapresiasi BPBD Kalsel dalam menjalankan program untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang fokus pada Zona I atau Banjarbakula yang meliputi lima kabupaten/kota berdekatan.
“BPBD Kalsel menggalang kerja sama dengan berbagai pihak terkait seperti penyediaan pesawat untuk pemadaman karhutla,” ujarnya.
Suripno menyebutkan, Bandara Internasional Syamsudin Noor pun masuk wilayah Banjarbakula yang rentan terhadap gangguan kabut asap akibat karhutla.
“Apalagi pada Banjarbakula banyak terdapat lahan gambut yang bila terbakar pemadaman tidak semudah seperti pada lahan biasa,” katanya.
Ia mencontohkan, walau api sudah padam tapi sejauh masih ada titik api, maka bisa membara dan kembali menimbulkan kobaran api, karena pembasahan lahan relatif sulit.
Untuk koordinasi serta lebih memudahkan penanggulangan karhutla, maka dibagi menjadi tiga zona, yaitu zona I Banjarbakula, zona II meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan, dan Kabupaten Tabalong.
“Kemudian Zona III meliputi Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu (Tanbu),” pungkasnya. ant