
JAKARTA – Selebgram Fransiska Candra Novitasari alias Siskae telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas kasus film porno lokal produksi Kelas Bintang.
Dalam kasus ini, Siskae mengaku syuting film porno lokal berjudul Keramat Tunggak pada saat bulan Ramadhan, dengan skenario religi seorang pekerja seks komersial (PSK) yang taubat.
“Pasti ada yang lihat cuplikan saya pakai mukena kan. Itu kan juga saya ngambil kerjaan film itu karena skenario yang diberikan kepada Siskae saat itu memang berbentuk film religi,” ujar Siskae saat ditemui di Popda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (25/9), yang dikutip Republika.
Menurut Siskae, film Keramat Tunggak tersebut dirilis saat setelah lebaran. Dia mengira film yang dibintanginya tersebut kategori religi berdasarkan dari sinopsis yang menceritakan adanya seorang PSK yang bertobat di bulan Ramadhan. Sehingga, Siskae pun mengambil project film yang disutradarai oleh tersangka berinisial I.
“Saya pikir mungkin ada imej yang akan saya ubah sedikit dengan saya berperan di film tersebut. Jadi ya sudah saya ambil saja,” kata Siskae.
Namun setelah ditayangkan, kata Siskae, filmnya pun tidak sesuai dengan perjanjian. Dalam perjanjian dengan rumah produksi itu dinyatakan bahwa talent harus menerima terlebih dahulu sebelum dipublikasikan. Tetapi dari pihak rumah produksi tersebut tidak membicarakan perjanjian tersebut.
“Kita para talent itu ada perjanjian sebelum ditayangkan itu, ada minta persetujuan para talent dulu, ada yang boleh ditayangkan atau nggak. Tetap adanya persetujuan. Tapi dari pihak PH tidak ada ngomong ini perlu ditayangin? Ini perlu diedit atau tidak?” ungkap Siskae.
Menurutnya, ia hanya bermain satu film di rumah produksi yang diduga membuat konten video porno. Film yang dibintanginya berjudul Kramat Tunggak garapan tersangka sutradara berinisial I.
“Satu doang satu judul. Iya betul (Kramat Tunggak),” ujar Siskae.
Siskae hadir di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan bersama teman dan saudaranya sekitar pukul 09.55 WIB. Siskae mengenakan pakaian dres ketat berwarna coklat lengkap dengan kaca mata warna hitam. Dia mengaku sedikit deg-degan tetapi juga siap menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
“Amat sangat siap. Deg-degan mungkin sedikit, tapi karena sudah pernah menjalani BAP (Berita Acara Pemeriksaan) jadi sudah biasa,” kata Siskae.
Sebelumnya, selegram Caca Novita yang bermain di dua film porno lokal garapan tersangka I juga mengaku tertipu. Dia mengaku tertipu karena pada awalnya ditawari bermain film religi.
“Saya nggak mengira kalau kayak gitu. Intinya ditawari saya pikir kayak film pintu berkah gitu,” ujar Caca Novita seusai pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (19/9) malam.
Karena itu, Caca Novita mengaku jika dirinya adalah korban dari rumah produksi tersebut sehingga dia juga menolak bermain lagi usai membintangi dua film. Selain itu dia juga menegaskan bahwa dua film yang dibintanginya juga bukan film porno dan tidak ada adegan senonohnya.
“Nggak, adegan biasa saja. Yang bilang porno itu nggak, itu bukan porno. Sama sekali tidak ada,” tegas Caca Novita.
Namun, Caca Novita tidak membeberkan secara gamblang berapa bayaran yang diterimanya dari produser film porno lokal tersebut. Ia hanya mengaku mendapatkan bayaran sekitar Rp 2 juta lebih. Tetapi, dia tidak memerinci apakah bayaran sejumlah itu per film atau dua film.
“Dibayarnya kecil lah, cukup saya saja yang tahu dan polisi yang tahu,” ungkap Caca Novita. web