
BANJARMASIN – Banjarmasin kini bukan lagi sebagai ibukota provinsi, sehingga aktivitas pemerintahan telah berpindah ke Banjarbaru. Meski demikian, Banjarmasin tetap pada koridor pada kota dagang dan jasa sehingga tinggal memantapkan lagi semua aktivitas perdagangan dan jasa.
Menyongsong Indonesia Emas 2045, Pemko Banjarmasin Menyusun Rencana Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Banjarmasin 2025-2045 yang berlangsung di salah satu hotel Banjarmasin, Kamis (14/9).
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, pemko menyusun rencana pembangunan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) untuk Indonesia Emas 2045.
Meski demikian, lanjut Ibnu, pilihan Banjarmasin tetap sebagai kota jasa dan perdagangan, sehingga pusat aktivitas ekonomi dan jasa tetap terpusat di Kota Banjarmasin.
“Dengan ini Banjarmasin menyiapkan infrastruktur penunjang dan menjadi prioritas pembangunan seperti jasa keuagan, komunikasi dan sarana ekonomi kreatif dan budaya dan tetap memiliki ruang,” katanya.
Ibnu berharap rencana pembangunan kota tetap berkelanjutan dan jangan sampai lepas lagi dengan rencana nasional. “Jadi siapa pun nanti walikoya terpilih, diharapkan fokus pada rencana nasional seperti layanan dasar, sanitasi dll, yang merupakan problem nasional dan haruslah singkron,” katanya.
Peningkatan pendapatan dengan memberikan fasilitas yang nyaman untuk berusaha juga menjadi fokus pembangunan kota Banjarmasin.
Sedangkan Banjarmasin sebagai pintu gerbang ekonomi Kalimantan 2025 juga sudah diwujudkan dimana dapat dilihat pada perkembangan pelabuhan. Aktivitas Pelabuhan Trisakti tertinggi kedua di Indonesia.
“Arus barang dan jasa dari Jawa Sumatera masuk ke Kalsel melalui Pelabuhan Trisakti, bergerak mengitari Kalsel, Kalteng dan Kalbar,” jelasnya. via