
BANJARMASIN – Trend kasus kekerasan kepada perempuan dan anak terus terjadi. Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Banjarmasin, laporan terhadap kasus kekerasan perempuan dan anak mencapai ratusan.
“Dalam lima tahun terakhir mulai dari 2019 – 2023, trend laporan kasus kekerasan cenderung terus meningkat,” ujar Kepala DP3A Banjarmasin, Muhammad Ramadhan, Rabu (13/9)
Menurutnya, laporan kasus tertinggi di tahun 2022 per bulan agustus yakni sebanyak 156 kasus kekerasan perempuan dan anak. “ Sedangkan peragustus 2023 sudah ada 83 kasus,”ujarnya.
Kemudian, pada tahun 2021 yang sudah tertangani 91 kasus, 2020 sebanyak 77 kasus, 2019 sebanyak 57 kasus. “Kami usahaan agar tahun ini menurunkan kasus kekerasan tersebut dimana kami mendatangi ke sekolah-sekolah, ke kelurahan dan kecamatan,” katanya.
Dari sekian kasus tersebut, korban kekerasan pada perempuan sebanyak 181 kasus, anak perempuan sebanyak 174 kasus dan dan anak laki-laki sebanyak 109 kasus. “ Memang kasus lebih banyak kepada anak-anak,” tuturnya.
Pihaknya terus berupaya untuk menekan angka kekerasan pada anak. Salah satunya dengan gencar melakukan edukasi dan pendekatan prefentif terhadap masyarakat terutama anak-anak pelajar.
Selain itu, juga melakukan edukasi dan pendekatan prepentif terhadap pelajar mulai dari tingkat SD hingga SMA agar tidak melalukan bullying terhadap temannya agar tak meluas kemana-mana. “Misalnya ini becanda sewajarnya sehingga tak menjadi pembullyan dengan teman-temannya,” katanya. via