Minggu, Agustus 24, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Harga Gabah Mahal, Penggilingan Beras Kelimpungan

by matabanua
7 September 2023
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2023\September 2023\8 September 2023\7\7\Foto hal Ekonomi  ( 08  september  )\master 7.jpg
HARGA GABAH MAHAL – Tingginya harga gabah membuat sebagian usaha penggilingan beras milik petani banyak kelimpungan. Mereka terpaksa tutup karena susahnya mencapai gabah karena harga jual tinggi.(foto: mb/web)

 

CIREBON – Tingginya harga gabah di tingkat petani, membuat usaha penggilingan beras di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kelimpungan. Sejumlah usaha penggilingan pun terpaksa “istirahat” meski adapula yang mencoba bertahan dengan menjual beras secara eceran.

Artikel Lainnya

Mandala Finance Gelar Perhelatan Rakyat di 16 Kota

Mandala Finance Gelar Perhelatan Rakyat di 16 Kota

23 Agustus 2025
XLSMART Ajak Warga Donor Darah Serentak

XLSMART Ajak Warga Donor Darah Serentak

21 Agustus 2025
Load More

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon, mengatakan, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani di Kabupaten Cirebon saat ini di kisaran Rp 6.500-Rp 7.000 per kilogram. Sedangkan harga gabah kering giling (GKG), mencapai Rp 7.500 – Rp 8.000 per kilogram.

Sementara harga jual beras dari penggilingan ke tingkat pedagang di pasar, hanya di kisaran Rp 12.500 per kilogram.

“Harga gabahnya tinggi sekali, (dibandingkan harga beras) tidak bisa nutup. Jadi mereka (pabrik penggilingan beras) “istirahat” dulu,” ujar Tasrip, Kamis.

Hal itu seperti yang dilakukan pengelola penggilingan Sri Rejeki, di Desa Wangkelang, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Icih.

Dia mengatakan, penggilingan yang dikelolanya kini sudah tidak lagi memasok beras ke pasar tradisional. Padahal, penggilingannya biasanya rutin memasok beras ke Pasar Pagi Kota Cirebon. “Sudah sejak dua bulan lalu (berhenti memasok ke pasar tradisional),” ungkap Icih.

Icih mengatakan, hal itu dikarenakan harga gabah di tingkat petani saat ini sangat tinggi dan susah dicari. Padahal selama ini, penggilingannya biasanya menggiling gabah sekitar dua ton per hari.

Untuk bertahan, Icih menyebutkan, penggilingannya kini menjual beras secara eceran. Beras itupun diambil dari penggilingan lain, dengan jumlah lima kuintal sampai satu ton. Beras itu kemudian dijual lagi secara eceran kepada warga.

Tak hanya itu, penggilingan Icih juga masih menerima gilingan gabah dari petani, dengan jumlah minimal 25 kilogram. Dia pun mematok ongkos giling Rp 500 per kilogram.

Meski terbilang murah, tapi dari aktivitas penggilingan itu Icih masih bisa mendapatkan dedak dan menir (beras patahan) untuk dijual kembali. Harga menir saat ini bisa mencapai 60 persen dari harga beras.

Icih mengakui, selain membuka jasa penggilingan untuk petani, sesekali dia juga menggiling gabah sendiri. Namun, hal itu dilakukan jika berhasil memperoleh gabah dari petani dengan harga yang masih terjangkau. “(Untuk dapat gabah) dari petani, rebutan. Kalau mahal, ya kita mundur,” kata Icih. rep/mb06

 

Tags: Harga GabahHKTI
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA