
BANJARMASIN – Kamis pertama di bulan September 2023, para Aparatur Sipil Negara (ASN) mulai mengenakan pakaian adat banjar saat masuk kantor.
Suasana pun berbeda dari biasanya. ASN laki-laki mengenakan sarung dan laung (penutup kepala) yang dibuat dengan kain sasirangan. Sedangkan ASN perempuan mengenakan kain sarung sasirangan dengan kebaya.
Tak hanya di lingkungan Pemko Banjarmasin, hal serupa juga ditemui pada ASN di lingkungan kantor DPRD Kota Banjarmasin, Kecamatan, Kelurahan hingga para guru pengajar di lingkungan sekolah.
Melihat respons dan antusias pegawainya yang tinggi tersebut, Sekdako Banjarmasin Ikhsan Budiman mengaku sangat senang.
Menurutnya, hal itu membuktikan ASN menyambut positif surat edaran (SE) Walikota, yang meminta kepada seluruh pegawai baik ASN maupun non-ASN untuk memakai baju adat setiap Kamis pada bulan September.
“Imbauan memakai pakaian adat ini untuk memeriahkan Hari Jadi ke-497 Kota Banjarmasin tahun ini. Selain itu dengan tujuan memberikan suasana dan semangat baru bagi pegawai,” ujar Ikhsan, Kamis (7/9).
Memang, diakuinya, pada Kamis perdana bulan September ini belum semua pegawai menggunakan pakaian adat. Masih ada beberapa pegawai seperti non-ASN yang belum menggunakannya.
“Awal pekan ini kami beri toleran, tapi diharapkan minggu kedua dapat mengenakan pakaian adat, disesuaikan dengan budget dan kemampuan masing-masing,” katanya.
Ia pun menilai bahwa pada Kamis perdana ini antusias pegawai sangat tinggi. “Bahkan tadi saya lihat secara berkelompok sengaja mengabadikan pakaian banjar masing-masing,” tuturnya.
Melihat tingginya antusias pegawainya tersebut, tak menutup kemungkinan pakaian adat banjar ini akan dikenakan secara terus menerus setiap hari Kamis.
“Saya juga perlu lihat di daerah lain pada hari tertentu menggunakan pakaian adat untuk melestarikan budayanya,” ujarnya.
Salah satu ASN, Husin Lutfi juga mendukung surat edaran walikota yang mengimbau mengenakan pakaian banjar setiap hari kamis.
“Kami mendukung sekali, dan ini adalah kebijakan pimpinan yang bagus untuk mengangkat ciri khas dan pakaian adat banjar. Apalagi dampaknya juga meningkatkan hasil produksi UMKM lokal kita,” ujarnya. via

