
BANJARMASIN – Belasan Tenaga Kesehatan (Nakes) asal Kota Banjarmasin berangkat ke Negeri Sakura (Jepang), dalam program Beasiswa Kaikoukai Healthcare Corporation.
Para nakes tersebut dilepas Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor, didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota M Ramadhan, Kepala Dinas Kopumker H Isa Ansari, Ketua Tim Pelaksana Rekrutmen tenaga kerja Caregiver Perawat/Bidan Pemko Banjarmasin, Machli Riyadi, serta Presiden Kaikoukai Healthcare Group, Yamada Tetsuya, di Aula Kayuh Baimbai, Senin (4/9).
Arifin menyampaikan, pengiriman nakes yang dilakukan pemko itu, dalam rangka menjadikan mereka sebagai tenaga kerja profesional, terutama di bidang kesehatan.
“Proses pengiriman tenaga kerja ini melalui rekrutmen dan pelatihan, yang dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Kota Banjarmasin, termasuk biaya tiket penerbangan,” jelasnya.
Arifin mengatakan, 19 orang yang akan diberangkatkan ke Jepang tersebut sebagai langkah awal dan bukti serius kerjasama antara Pemko Banjarmasin dan Kaikoukai Healthcare Group.
Para nakes akan belajar dan menggali pengalaman sebagai tenaga kerja di negeri Jepang selama 5 tahun.
“Mereka telah mempersiapkan diri secara mental untuk bekerja di sana dan diharapkan dapat menerapkan pengetahuan dan kebudayaan yang diperoleh di Jepang secara profesional,” jelasnya.
Dipilihnya Jepang sebagai tujuan kerja sama ini, karena negara tersebut memiliki populasi orang tua yang tinggi, dan membutuhkan perawatan kesehatan yang memadai.
“Semoga nanti para nakes kita dapat memberikan perawatan yang baik dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,” harapnya.
Sementara, Ketua Rekrutmen Tenaga Kerja, Machli Riyadi mengungkapkan, ide melakukan perekrutan itu muncul saat mendapat undangan untuk berkunjung ke Kaikoukai Health Care di Jepang.
“Ini merupakan sebuah perjalanan panjang, sejarahnya diawali dari tahun 2020. Saat itu kami mendapat undangan dari Kaikoukai. Dan, tiap tahun Banjarmasin meluluskan perawat dan bidan lebih dari 1.000 orang sementara jumlah lowongan kerja kita tidak banyak,” tutur Machli Riyadi.
Dia berharap, melalui program ini para nakes dapat menyerap ilmu selama kerja di Jepang dan akan menerapkan ilmunya di kota ini nantinya.
Husnul Khatimah, salah satu nakes yang dikirim ke Jepang mengungkapkan, menjadi nakes ke negeri orang adalah pengalaman pertama. Namun, karena memang cita-cita ingin bekerja di luar negeri, maka begitu ada kesempatan ke Jepang ia pun langsung bersemangat.
“Apalagi menjadi nakes ke Jepang ini adalah dari tawaran Jepang yang bekerjasama dengan pemerintah, sehingga saya yakin akan terlindungi dan legal. Kita hanya perlu kesiapan, sebab biaya juga ditanggung pemerintah,” tutupnya. via