Kamis, Juli 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Mentan Dorong Kalsel Penopang Pangan Nasional

by matabanua
13 Agustus 2023
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2023\Agustus 2023\14 Agustus 2023\5\MENTERI Pertanian.jpg
MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo didampingi Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, saat menyampaikan keterangan pers terkait langkah-langkah antisipasi menghadapi dampak kekeringan (El Nino).(foto: mb/adpim)

 

BANJARMASIN – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus memacu pemerintah daerah untuk meng­antisipasi dampak peru­bahan iklim ekstrim kekeringan (El Nino), agar tidak berdampak terhadap penu­runan produksi pangan.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\3 Juli 2025\5\hal 5\LPG 3 kilogram yang selalu diburu masyarakat.jpg

Tembus Rp 45 Ribu, Pemko Siapkan Regulasi Penjualan LPG 3 Kg

2 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\3 Juli 2025\5\hal 5\Machli Riyadi memberikan pengarahan dalam kegiatan Peningkatan.jpg

Angka Stunting di Banjarmasin Ditarget Harus Turun

2 Juli 2025
Load More

Provinsi Kalimantan Selatan, salah satu lumbung pangan nasional menjadi perhatian serius Kementerian Pertanian (Ke­mentan) untuk dilakukan pen­gawalan dan didorong mene­rapkan berbagai program tero­bosan yang operasional.

“Kedatangan saya atas nama pemerintah dan perintah Bapak Presiden untuk meminta tolong sama-sama menghadapi tan­tangan terhadap ancaman global yakni perubahan iklim ekstrim, krisis ekonomi dunia dan dampak Covid-19 yang belum pulih,” ujarnya pada Rakor Antisipasi Dampak El Nino, di Banjar­masin, Jumat (11/8).

Menurut Mentan, pertemuan terkait antisipasi El Nino ini sangat relevan dan penting sekali, karena kalau tidak diantisipasi dengan baik, El Nino mem­punyai dampak yang signifikan terhadap penurunan produksi.

Mentan SYL menuturkan produksi pangan di Provinsi Kalsel sebenarnya tidak memiliki persoalan, namun Kalsel lum­bung pangan nasional, khusus­nya sebagai penyangga pangan Pulau Kalimantan harus mening­katkan lagi pengalaman dan praktik-praktik yang sudah berjalan dengan baik dalam menanggulangi perubahan iklim ekstrem kekeringan (El Nino).

“Provinsi Kalsel adalah salah satu daerah penopang pangan nasional, selain enam daerah lainya, karena itu saya minta Kalsel menyiapkan lahan untuk menghadapi El Nino ini 100 ribu hektar, kita booster untuk menghasilkan pangan,” katanya.

Mentan mengatakan akan menerapkan TATIK LAJU yaitu tanam, petik, olah, jual dan mulai sekarang kita susun agenda aksinya sampai dengan market­nya. Jangan hanya tanam saja. Hasilnya kita simpan diper­gudangan yang ada untuk suplai kebutuhan masyarakat kawasan timur hingga Papua.

Kementan memiliki beberapa upaya dalam mengantisipasi dan adaptasi dampak El-Nino yakni identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning dan hijau.

Selanjutnya, percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan dan peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam. Kemudian peningkatan keter­sediaan air dengan membangun/memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan pompanisasi.

“Kita melawan El Nino ini juga dengan penyediaan benih tahan kekeringan dan hama penyakit, program 1.000 hektar adaptasi iklim, pengembangan pupuk organik, dukungan pem­biayaan KUR dan Asuransi Per­tanian dan penyiapan lumbung pa­ngan sampai level desa,” terangnya.

Sementara itu, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor meng­apresiasi upaya Kementan dalam mendorong Pemprov Kalsel dan petani dalam mengantisipasi dampak El Nino.

Meskipun berdasarkan BM­KG Kalsel bahwa curah hujan di Kalsel pada bulan Agustus sampai Oktober 2023 pada kategori rendah dan diklasifi­kasikan ke dalam El Nino rendah sampai sedang, namun perlu ada upaya antisipasi dan adaptasi El Nino di sektor pertanian.

“Kami sangat mendukung arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo antisipasi El Nino ini dengan cara identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan serta mengelompokan menjadi daerah merah, kuning dan hijau, percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan dan lainnya hingga penyiapan lum­bung pangan hingga tingkat desa,” katanya.

Paman Birin (sapaan ak­rab Gubernur Kalsel) itu meng­ungkapkan saat ini Provinsi Kalsel untuk meng­antisipasi El Nino melak­sanakan gerakan nasional (Gernas) dari bulan Juli sampai dengan September seluas 70.061 hektar yang tersebar di 13 kabupaten/kota.

Perkiraan produksi padi sampai dengan bulan September 2023 berdasarkan kerangka sampel area (KSA) BPS seban­yak 646.074 ton gabah kering giling (GKG).

“Saya berharap mudah-mudahan dengan adanya perte­muan koordinasi ini memajukan pertanian di Kalimantan Selatan ke tingkat yang lebih baik lagi sehingga berhasil menjadi pen­yangga pangan ibu kota Negara (IKN) serta menjadi lumbung pangan nasional. Antisipasi El Nino mulai sekarang siap tang­guh lawan bencana,” katanya. ril/ani

 

 

Tags: El NinoMenteri Pertanian (Mentan) RIPangan NasionalSyahrul Yasin Limpo
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA