
TANJUNG – Diduga karena kondisinya yang sudah tua, ditambah tidak dapat menahan beban, Jembatan Sei Kumap yang menghubungkan Desa Panaan dengan beberapa desa lainnya ke Kecamatan Bintang Ara Kabupaten Tabalong ambruk, Rabu (2/8) malam.
“Jembatan Sei Kumap tesebut ambruk saat di atasnya sedang melintas satu unit truk,” ujar Kapolres Tabalong AKBP Anib Bastian melalui Ps Kasi Humas Iptu Sutargo, Kamis (3/8).
Saat mendapat informasi ambruknya Jembatan Sei Kumap tersebut, Polsek Bintang Ara yang dipimpin Iptu Sardi Abdul Karim langsung mengamankan lokasi kejadian.
Dari insiden tersebut, dua dari delapan orang yang ada di dalam truk tercebur ke dalam air, dan ditemukan setelah beberapa jam kemudian.
“Saat ditemukan satu orang meninggal dunia, dan satu orang lagi selamat namun dalam kondisi luka parah,” katanya.
Sedangkan enam orang lainnya, bebernya, dinyatakan selamat dan dalam keadaan sehat, namun mengalami trauma karena kejadian tersebut.
Sutargo mengatakan, Jembatan Sei Kumap yang berkonstruksi besi tersebut ambruk saat dilalui satu unit dump truk yang datang dari arah Desa Panaan menuju Desa Bintang Ara.
Truk yang berpenumpang delapan orang ini terjun bebas ke Sei Kumap dengan ketinggian sekitar 20 meter.
Evakuasi korban dilakukan oleh warga sekitar dengan peralatan seadanya. Setelah beberapa jam kemudian, korban atas nama Taufik ditemukan di dalam sungai dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Akibat kejadian tersebut, akses jembatan sepanjang 40 meter yang menghubungkan Desa Panaan, Desa Hegar Manah, dan desa Dambung Raya dengan Kecamatan Bintang Ara terputus total.
Terpisah, Kapolsek Bintang Ara Iptu Sardi Abdul Karim menambahkan, kondisi jembatan tersebut memang sudah tua dan tidak layak untuk dilewati mobil dengan angkutan berat.
“Jangankan mobil, sepeda motor saja kalau lewat di atasnya jembatan sudah goyang,” ucapnya.
Menurutnya, kejadian itu kemungkinan puncak dari kondisi jembatan ini, karena sebelumnya jembatan yang sudah tidak layak ini juga sering di lewati truk bermuatan.
“Babinkamtibmas dan babinsa juga sudah pernah memperingatkan sopir truk yang melewati jembatan ini dengan membawa muatan berat untuk mengurangi muatannya, dan kemungkinan malam tadi puncaknya karena kondisi sudah parah, dan kembali di lewati truk hingga akhirnya ambruk,” ungkapnya.
Di setiap ujung jembatan pun, lanjut dia, juga sudah terpasang rambu peringatan bahwa jembatan ini sudah tidak mampu lagi menahan beban berat.
Sardi berharap, pihak terkait segera melakukan tindakan agar mobilitas warga di tiga desa ini tidak terputus.
Hingga berita ini diturunkan, dump truk tersebut masih berada di bawah sungai, dan Polres Tabalong masih melakukan identifikasi serta meminta keterangan dari korban yang selamat dan berkoodinasi dengan instansi lain terkait akses jalan yang terputus.
Berukut nama-nama korban ambruknya Jembatan Sei Kumap, Desa Burum, Kecamatan Bintang Ara, Sarmadi (45), warga Desa Burum, Kecamatan Bintang Ara, yang merupakan sopir dari dump truk tersebut, satu korban meninggal dunia atas nama Taufik (25), Warga Desa Bintang Ara, Kecamatan Bintang Ara.
Sedangkan enam orang lainnya yang selamat, yakni Rahmad Saha (25) warga Desa Bumi Makmur, Kecamatan Bintang Ara, dan lima orang lainnya warga Desa Bintang Ara, Kecamatan Bintang Ara, yaitu Agus (35), Rahmat Hidayat (27), Muhammad Ainulah (25), Wahyudi (30), dan Saipul Rahman (22). tal