
KETUA Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku belum mengetahui soal kericuhan dalam diskusi GMPG bertajuk ‘Selamatkan Partai Golkar! Menuju Kemenangan Pileg 2024’. “Waduh saya belum tahu,” katanya di Lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/7).
Kericuhan dalam diskusi organisasi sayap Partai Golkar itu karena didatangi sekelompok orang yang meminta diskusi dihentikan.
Kelompok tersebut kemudian meminta para awak media yang sedang merekam diskusi untuk berhenti, dan bahkan salah satu kamerawan TV nasional di pukul.
Salah satu jurnalis yang mencoba untuk merekam dengan menggunakan ponsel juga mengalami kekerasan, karena ponselnya dirusak kelompok tersebut. “Kita belum monitor, baru keluar dari sini (Istana Kepresidenan,red.),” ucap Airlangga.
Saat kondisi memanas, Kapolsek Metro Tanah Abang mendatangi lokasi kejadian, dan diskusi tidak jadi dilakukan dan diganti konferensi pers.
Diskusi tersebut digelar saat adanya desakan dari tiga ormas pendiri Partai Golkar agar segera digelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk memilih Ketua Umum Golkar yang baru menggantikan Airlangga Hartarto.
Saat kejadian tersebut, Airlangga sedang bertemu dengan Presiden Joko Widodo dalam rapat internal di Istana Kepresidenan, untuk membicarakan soal devisa hasil ekspor.
“Kita akan matangkan sektornya, nanti akan segera rilis bersama dengan BI dan Menteri Keuangan, saat ini sedang dibahas dengan Menteri Keuangan. Nanti akan rilis bersama. Menkeu, OJK, dan Gubernur BI,” ungkapnya.
Airlangga menyebutkan, pemerintah telah menerima surat dari Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).
“OECD menyambut baik Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang masuk, dan itu sudah diinformasikan kepada seluruh anggota OECD serta akan dibuat roadmap untuk menjadi member,” pungkas Airlangga. ant