
PARINGIN – Sebagai ungkapan rasa syukur atas panen yang melimpah, Suku Dayak Deah baru-baru ini menggelar kegiatan Mesiwah Pare Gumboh (MGP) ke-5.
Festival Mesiwah Pare Gumboh dibuka oleh Inspektur II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Kamal Rimosan di Balai Adat Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Hadir pada kegiatan Bupati H Abdul Hadi, Ketua TP PKK Hj Sri Huriyati Hadi, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kalsel, Staf Ahli Gubernur Kalsel Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Sulkan, Dewan Adat Dayak serta tamu undangan.
Dikatakan Bupati H Abdul Hadi, keberagaman sebagai tanda keeratan Suku Dayak Deah disini. Hal inilah yang harus dipertahankan hingga menjadi potensi bagi daerah.
Selain itu, sebagai rasa cintanya terhadap alam mereka hanya memanfaatkan sebagian kecil lahan di kawasan hutan yang ada.
“Masyarakat Dayak Deah akan terus menjaga kelestarian dan menghindarkan dari pengerusakan hutan dalam skala besar,” kata Bupati.
Dikesempatan tersebut, Bupati Abdul Hadi mengapresiasi kepada semua pihak yang telah bahu-membahu memberikan dukungan pada kegiatan sehingga dapat terlaksana.
Sementara Kepala Desa Liyu, Sukri mengatakan, Mesiwah Pare Gumboh menjadi kebanggaan masyarakat setempat, dan pelaksanaan pada tahun ini berlangsung lebih meriah.
Karena kata dia, kegiatan ini tidak hanya melibatkan pemerintah kabupaten saja, melainkan didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Dia mengharapkan, pelaksanaan festival Mesiwah Pare Gumboh selanjutnya bisa lebih baik lagi dan mampu menarik pengunjung atau wisatawan lebih banyak dari berbagai pelosok daerah.{[awir/mb03]}