Rabu, Juli 2, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Kalsel Terima Hibah Seperangkat Gamelan Jogja

Paman Birin : Upaya Lestarikan Budaya Jawa

by matabanua
23 Juli 2023
in Pemprov Kalsel
0
Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kalsel, Hj Suparmi saat menyampaikan sambutan tertulis Gubernur Kalsel pada penyerahan seperangkat gamelan perunggu Laras Pelog Slendro Gagrak Yogyakarta sebanyak 48 item kepada Kempalan Keluarga Jogja (Kejogja) Kalsel (foto:mb/adpim)

BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Pem­bangunan Setdaprov Kalsel, Hj Su­parmi menghadiri dan menyaksikan penyerahan seperangkat gamelan perunggu Laras Pelog Slendro Gagrak Yogyakarta sebanyak 48 item kepada Kempalan Keluarga Jogja (Kejogja) Kalsel.

Gamelan senilai Rp650 juta bersumber dari Dana Keistimewaan ini diserahkan Wagub DIY, KG­PAA Paku Alam X di Pendopo Budaya Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat (21/7).

Artikel Lainnya

Wagub Kalsel dan Istri Hadiri Doa Bersama Lintas Agama

Wagub Kalsel dan Istri Hadiri Doa Bersama Lintas Agama

1 Juli 2025
Wagub Harapkan Pemkab Tanah Laut Terus Bina Bakat Pemain Muda

Wagub Harapkan Pemkab Tanah Laut Terus Bina Bakat Pemain Muda

1 Juli 2025
Load More

Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor dalam sambutan tertulisnya menga­takan, dukungan hibah gamelan ini akan makin menghidupkan budaya Jawa di komunitas Kejogja. Selain itu dapat menguatkan rasa persau­daraan dan kebanggaan atas identitasnya.

Paman Birin memberikan duku­ngan penuh atas keberadaan komu­nitas Kejogja terutama dengan permainan gamelannya. Ia menilai, hal itu justru bisa mewarnai keragaman budaya di Kalimantan Selatan.

“Saya berpesan agar aset alat kesenian yang dihibahkan dapat dimanfaatkan dengan baik dan dijadikan sebagai sarana saudara untuk meles­tarikan kebudayaan Jawa, sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan pengobat kerinduan dengan kampung halaman,” katanya.

Kalimantan Selatan sendiri menu­rutnya, merupakan daerah yang terbuka dengan kedatangan suku manapun. Sedikitnya, ada 30 suku bangsa yang saat ini bermukim di Kalimantan Selatan.

Jumlah ini belum mencakup sub-sub suku secara spesifik, seperti suku Jawa yang terbagi lagi menjadi kelompok suku yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan dari wilayah kabupaten tertentu di Pulau Jawa.

Sebagaimana penduduk Kalimantan Selatan asli, warga pendatang juga kerap mendukung dan berkontribusi terhadap pembangunan di Kalimantan Selatan.

Paman Birin berharap, kehidupan masyarakat bisa terus hidup berdam­pingan dalam suasana damai dan harmonis.

Sementara itu, Wagub DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan, hibah gamelan Gagrak Yogyakarta ini merupakan bentuk dukungan Pemda DIY kepada Paguyuban Kejogja di Kalimantan Selatan atas komitmen dan upayanya melestarikan budaya ke­jogjaan di Bumi Lambung Mangkurat.

Gamelan yang dihibahkan ini diberi nama Banjararum. Nama ini menurut Sri Paduka dipilih dengan merujuk pada nama kota Banjarmasin sebagai episentrum Kalimantan Selatan. Banjararum diambil dari kata Banjar dan Arum yang bermakna taman yang harum.

“Nama Banjararum ini menjadi doa dan harapan agar perangkat gamelan ini dapat menjadi sarana untuk mengharumkan nama Yogya­karta di Kalimantan Selatan, seiring sinergisitas antara kedua entitas dan semoga gamelan Banjararum dapat turut mewarnai kekayaan khasanah budaya bumi Kalimantan dan Nusan­tara,” kata Sri Paduka.

Sri Paduka menambahkan, saat ini eksistensi dan nilai filosofi gamelan telah diakui oleh dunia. Hal ini dibuktikan dengan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada 15 Desember 2021 lalu sehingga melestarikan gamelan ini menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Ketua Kejogja, Suharyanta mengatakan pihaknya telah mengajukan permintaan gamelan ini pada tahun 2020. Namun karena pandemi Covid-19, maka permintaan tersebut belum dapat diproses dan pertengahan 2022, ia mengaku dihubungi oleh Dinas Kebudayaan DIY dan dikabari akan mendapatkan hibah gamelan.

Hibah gamelan ini baginya adalah sesuatu yang luar biasa, mengingat, Kejogja masih relatif muda yaitu tujuh tahun, tapi sudah mendapatkan amanah yang luar biasa dan istimewa. Hibah gamelan ini memang sudah menjadi impian Kejogja sejak dahulu.

Ia bersama para anggota pagu­yuban Kejogja sangat berterimakasih atas hibah tersebut kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DIY serta jajarannya.

Pun terimakasih ia sampaikan pada Gubernur Kalimantan Selatan jajaran­nya atas kesempatan dan juga dukungan pada paguyuba Kejogja hingga bisa eksis dan menjalin keterhubungan antara paguyuban dengan Pemprov Kalsel.

Ia berharap, kehadiran gamelan Banjararum ini mampu mengobati rasa rindu pada kampung halaman dan juga berharap meskipun jauh, namun tetap dapat nguri-uri kebudayaan DIY, tanpa mengesampingkan seni dan budaya di tanah Kalimantan Selatan. adpim/ani

 

Tags: gamelan perunggu Laras Pelog Slendro Gagrak YogyakartaPlt Asisten Bidang PerekonomianSeperangkat Gamelan JogjaSetdaprov KalselSuparmi
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA