
TANJUNG – Tari Manaik Manau yang merupakan tradisi dari Dayak Deah, Kecamatan Upau, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), turut ditampilkan pada event Blitar Ethnic National (BEN) Carnival II 2023 di Kota Blitar Provinsi Jawa Timur, Sabtu (15/7).
Manaik Manau yang ditampilkan oleh 12 orang penari asal warga Dayah Deah ini, berhasil memukai ratusan pasang mata yang hadir disepanjang Jalan Ahmad Yani dan Jalan merdeka, Kota Blitar.
Pada BEN Carnival II ini juga turut dihadiri Bupati Tabalong, H. Anang Syakhfiani bersama jajaran Forkopimda yang disambut oleh Ktua DPRD Kota Blitar, dr. Syahrul Alim beserta jajaran, di Graha Paripurna DPRD setempat.
“Sambutan yang diberikan sangat luar biasa, penuh kehormatan dan persahabatan. Insya Allah, Kabupaten Tabalong akan terus berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ujar Anang, Senin, (17/7).
“Karena bagaimana pun kerjasama antar daerah itu penting, tidak hanya dibidang pembangunan tetapi juga dibidang senin dan budaya hingga dikenal sampai dunia Internasional,” imbuhnya.
Manaik manau ini, lanjutnya, merupakan pohon berduri dan tidak semua orang bisa naik pohon ini, karena harus memenuhi syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi.
“Kebetulan yang bisa manaik manau adalah warga Dayak Deah, Kecamatan Upau. Dimana terdapat 3 Desa yang telah dicanangkan sebagai Kampung Wita, yaitu, Desa Pangelak,Desa Kinarum dan Desa Kaong,” jelasnya.
Setiap tahunnya, Dayak Deah juga menggelar event-event khusus yang tidak hanya di Kalsel tetapi berbagai Kota seperti Jakarta dan di Blitar, Jawa Timur.
“Tradisi manaik manau ini diharapkan tidak hanya bisa tampil pada skala Nasional tetapi nanti bisa sampai ke skala Internasional,” tandasnya.don/rds