
JAKARTA – Merespons soal baliho dengan gambar dirinya yang dicopot TNI di Muara Teweh, Kalimantan Tengah pada Sabtu (15/7), capres usungan PDIP Ganjar Pranowo mengaku tak tahu terkait hal tersebut.
Ia pun mengingatkan agar relawan tak sembarangan memasang baliho dukungan terhadap dirinya. “Jangan pasang sembarangan,” katanya, Senin (17/7).
Ganjar juga mengingatkan agar relawan tidak menyebarkan berita bohong, mengolok-olok, hingga menggunakan politik identitas. “Jangan nge-hoaks, jangan membully, pakai kalimat yang santun, jangan bawa politik identitas, itu saya omongkan berkali-kali,” ujarnya.
Menurutnya, ia tidak masalah dengan pencopotan baliho tersebut jika memang ada hal yang dilanggar. Sebaliknya, jika tak ada pelanggaran maka ia meminta untuk tidak dicopot. “Nanti kalau ada yang tidak tertib tolong dicopot, tapi kalau tertib jangan dicopot,” ucap Ganjar.
Sementara, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan, baliho bergambar Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo yang dipasang di lahan Makodim 1013 Mtw, Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah, tidak dicopot secara paksa.
Menurutnya, Dandim 1013/Muara Teweh Letkol Inf Edi Purwoko telah berkoordinasi dengan pemasang dan pemerintah daerah setempat sebelum mencopot baliho tersebut.
“Mungkin seolah-olah dicopot itu paksa dicopot, sebenarnya tidak. Kemarin dari dandim sudah dikoordinasikan dengan pemasangnya, dari perwakilan partai, dengan satpol PP, juga dengan pak bupati sudah disampaikan. Jadi dilepas disaksikan oleh mereka, nek dicopot kesannya langsung digaruk, copot. Jadi kita tetap menggunakan aturan yang ada,” katanya, Senin (17/7).
Panglima TNI juga menekankan soal netralitas TNI dalam pemilu mendatang. Ia mengaku sebelumnya telah mengeluarkan sejumlah penekanan kepada prajurit, salah satunya prajurit diperintahkan tidak memberi fasilitas tempat atau sarana dan prasarana milik TNI kepada pasangan calon dan partai politik untuk digunakan sebagai sarana kampanye.
“Izinnya awalnya tidak di pasang di situ, ternyata di pasang di situ. Kita sampaikan kepada yang bersangkutan kok di pasang di situ, kan sudah jelas tentang netralitas TNI. Saya sudah tanya langsung dandim, kejadiannya seperti itu,” ujarnya.
Menurutnya, pencopotan baliho itu sudah sesuai dengan mekanisme. Yudo juga meminta semua pihak untuk menghargai netralitas TNI.
“Melepas dengan mekanisme yang ada, kita juga menghargai dan menghormati. Tapi juga hargai kami, kami sudah menyatakan TNI adalah netral. Dari awal kita sampaikan kepada jajaran, memulai dari saat sekarang netralitas TNI harus ditegakkan,” pungkasnya. web