
RANTAU,- Bupati Tapin HM Arifin Arpan MM beserta istri menggelar syukuran atas di raihnya penghargaan satya lencana wira karya oleh Ketua TP PKK Tapin & Kedatangan Tim Kompas TV, bertempat di kediaman dinas Bupati Tapin, kemarin.
Dengan mengumpulkan seluruh jajaran pejabat dan ASN, syukuran ini tidak lain sebagai wujud terimakasih kita atas penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari presiden RI kepada ketua TP PKK yang dinilai dalam penurunan stunting di Indonesia.
Kita sangat bersyukur, atas jasa – jasa ketua TP PKK dan jasa – jasa kita semua dalam memberikan dharma bakti yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia, khususnya dalam penurunan stunting, sehingga dapat dijadikan teladan bagi orang lain, sehingga kita semua mendapatkan penghargaan Satyalencana Wirakarya dari presiden RI, tandas Bupati.
Bupati mengatakan, penanganan stunting harus terus dilakukan, agar angka stunting terus turun. Di tahun 2023 ini, kita juga telah menyiapkan anggaran sebesar 58 Milyar untuk menurunkan angka stunting lebih besar lagi.
Karena itu, kita berharap semua pihak dapat bekerjasama dengan TPPS kabupaten, kecamatan dan desa agar penurunan angka stunting dibawah angka 10%, ujarnya.
Senada, Ketua TP PKK Hj Ratna Ellyani SIP turut menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada pemerintah pusat, karena telah menganugerahkan penghargaan Satyalencana Wirakarya kepada ketua TP PKK kabupaten Tapin. Terima kasih juga disampaikannya, kepada segenap jajaran pemerintah kabupaten Tapin yang telah ikut berperan aktif dalam penurunan angka stunting.
Dari 33,5% angka stunting di Tapin, turun menjadi 14,5 % atau terendah se Indonesia. Tentu saja kit berharap kedepannya tidak ada lagi stunting di kabupaten Tapin, tandasnya.
Ditambahkan Hj Ratna Ellyani, untuk menurunkan stunting dibawah 10%, cakupan lokasi khusus stunting tahun 2023 juga ditingkatkan menjadi 126 desa dan 9 kelurahan yang meliputi seluruh wilayah di kabupaten Tapin.
Karena kondisi stunting adalah kondisi keadaan gagal tumbuh anak, karena infeksi berulang yang disebabkan kekurangan gizi yang kronis dalam waktu yang cukup lama yang penyebab anak menjadi tumbuh pendek.
Oleh karena itu kita perlu membangun kerjasama dan meningkatkan koordinasi, komunikasi dan sinergi linta sektor yang lebih kuat lagi, baik tingkat kabupaten, kecamatan dan desa untuk bersama – sama merumuskan strategi, langkah – langkah dan komitmen bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting, jelas Hj Ratna Ellyani.{[her/mb03]}