Mata Banua Online
Minggu, Oktober 26, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Berdo’a Merupakan Kebutuhan Hamba Kepada Allah

by matabanua
10 Juli 2023
in Daerah, Tanah Bumbu
0

 

PENGAJIAN-Guru Ahmad Subandi dalam pengajian malam Jum’at di masjid Darul Azhar, Desa Bersujud.(foto:mb/ist)

BATULICIN-Berdo’a merupakan kebutuhan hamba kepada Allah, hal itu disampaikan Guru Ahmad Subandi dalam pengajian malam Jum’at di masjid Darul Azhar, Desa Bersujud, Kamis malam (6/7/2023) lalu.

Berita Lainnya

Resmi Diangkat, PPPK Tanah Bumbu Siap Mengabdi Secara Amanah

Resmi Diangkat, PPPK Tanah Bumbu Siap Mengabdi Secara Amanah

23 Oktober 2025
Bupati Tanbu Lantik Pejabat Baru

Bupati Tanbu Lantik Pejabat Baru

22 Oktober 2025

Do’a merupakan senjata bagi orang mukmin, bahkan ketika tangan dan mulut orang tua tak lagi mempengaruhi perubahan perilaku anak yang nakal, atau bandel maka doa menjadi senjata ampuh untuk melunakkan anak.

Hidup sehari-hari memang butuh duit, tetapi harus dengan dengan doa, karena kalau seseorang itu berusaha mencari duit kemudian dia rugi, kata Guru Subandi, maka pada hakekatnya ia tetap untung dihadapan Allah Swt.

Sebaliknya, jika seseorang memulai bekerja tidak dengan doa, meski dia untung secara zhahir tetapi dia rugi secara hakekat di hadapan Allah.

Dulu, katanya, auliya Allah bisa cepat dikabulkan do’anya tapi bisa juga diperlambat oleh Allah. Ketika do’a para auliya diperlambat maka mereka suka karena penantian itu merupakan bagian dari ibadah.

“Semakin pian berdoa, semakin lambat kabul, semakin pian sabar, maka semakin Allah memberikan banyak pahala yang berlipat-lipat ganda,” kata Guru Subandi.

Ia menjelaskan, bahwa berdo’a itu hakekatnya bukan soal makbul atau tidak makbul, tetapi hakekatnya adalah menghambakan diri pada Allah.

Allah berfirman, siapa yang berdoa pasti Aku kabulkan. Disebutkan dalam tafsir (firman Allah itu) tidak ada keterangan tempat atau waktu, kapan atau dimana Allah mengabulkan do’a, tuturnya.

Do’a dikabulkan atau tidak itu, merupakan ujian dari Allah, apakah seorang hamba itu bersabar atau tidak. Sehingga ia pun mengajak jamaah pengajian, untuk bersabar dalam memohon kepada Allah.”Kalau kita rajin berdoa insyaAllah, sholeh sholehah,” katanya.

Ia menyebutkan, Allah mengabulkan dengan tiga cara. Pertama, mengabulkan secara langsung. kedua, mengabulkan dengan cara beransur-ansur. Ketiga, mengabulkannya di akhirat.

Hal penting, katanya, adalah bertawakkal (berserah iri) kepada Allah seperti khodam (pembantu). Ia tidak mengkhawatirkan permohonannya dikabulkan atau tidak, yang penting baginya adalah melaksanakan tugas pengabdiannya sebagai khodam, berdo’a dan pasrah.

Ia pun memberikan penjelasan, bertawakkal itu seperti sandaran, siapa yang tidak bertawakkal ibarat orang yang tak punya sandaran dan terjatuh. Sehingga ia menyampaikan untuk selalu berdo’a, dan pasrah kepada Allah.{[alf/mb03]}

 

Tags: Guru Ahmad Subandipengajian masjid Darul Azhar
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper