
BANJAMASIN – Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Kalimantan Selatan, Ahyat Sarbini mengaku anggotanya kembali semangat membangun perumahan untuk memenuhi kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di banua ini.
“Anggota REI Kalsel tambah semangat membangun perumahan bersubsidi di Kalsel, karena ada kenaikan subsidi dari pemerintah,” ujarnya saat berada di Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Sabtu (8/7).
Kehadirannya di Kecamatan Jejangkit dalam rangka menghadiri penyerahan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) korban bencana dan kumuh dimana REI juga andil melakukan perbaikan untuk para korban terdampak banjir di Kabupaten Batola itu.
Menurut Ahyat, jika sebelumnya rumah bersubsidi sebesar Rp177 juta, kini ada kenaikan menjadi Rp182 juta, hal itu yang menambah semangat pengembang membangun rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
“Saya juga masih optimis tahun 2023 ini akan mampu memenuhi target sebanyak 10 ribu rumah dan sampai Mei telah terealisasi sebanyak 3.000 unit se-Kalsel,” katanya.
Perumahan yang dibangun REI itu, katanya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tidak berpenghasilan tetap, pekerja swasta dan aparatur sipil negara (ASN).
Untuk ASN, lanjutnya, pihaknya menandatangani kerjasama dengan Pemerintah provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan.
Ketika ditanya pembangunan perumahan di Kalsel, Ahyat menyebutkan dari target 10 ribu rumah tersebut, terbesar kontribusinya di Kabupaten Banjar sekitar 37 persen dan Kota Banjarbaru sekitar 26 persen. ani