
BANJARMASIN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Selatan mengoperasikan perpustakaan keliling ke beberapa lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan negara (rutan).
“Pelayanan perpustakaan adalah hak semua warga negara, tanpa membedakan status sosial,” kata Kepala Dispersip Provinsi Kalsel, Hj Nurliana Dardie saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Selasa.
Nurliana menyebutkan pihaknya mendistribusikan perpustakaan keliling menggunakan delapan mobil dan 24 orang petugas menyebar ke lapas maupun rutan di lima kabupaten dan kota. “Perpustakaan adalah sarana pembelajaran seumur hidup bagi masyarakat maupun warga binaan Lapas,” ucapnya.
Dia memaparkan wilayah yang menjadi target kunjungan perpustakaan keliling, yakni Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Lapas Kelas IIB Banjarbaru, Lapas Perempuan Kelas IIA Martapura, Lapas Anak Kelas IA Martapura, Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Rutan Kelas IIB Marabahan dan Rutan Kelas IIB Pelaihari.
Nurliana menyebutkan kunjungan perpustakaan keliling tersebut setiap hari, bahkan juga dilaksanakan selama libur panjang sekolah.
Menurut dia, momen libur sekolah merupakan waktu yang efektif berkunjung setiap hari ke lapas dan rutan, khususnya bagi anak-anak yang memiliki kondisi mental menurun karena menjalani masa hukuman.
Ia mengungkapkan pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM Kanwil Kalsel sejak 2016 sebagai langkah memenuhi hak dasar warga binaan untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Melalui program tersebut, kata Nurliana, diharapkan mampu meningkatkan minat baca tersebut semakin didukung oleh lembaga lain guna meningkatkan literasi baca bagi masyarakat Kalsel. an/ani