SALAH seorang haji Kloter 1 Embarkasi Makassar menggunakan baju sebanyak 15 lapis dan celana lima lapis, sebagai upaya menyiasati kelebihan bagasi (over capacity).
“Saya lakukan ini untuk oleh-oleh buat keluarga, biar mereka senang,” kata perempuan paruh baya yang disapa Ummi di sela kedatangannya di Asrama Haji Sudiang, Makassar.
Ia mengatakan, pakaian yang di beli di Tanah Suci itu akan dibagi-bagikan pada keluarganya, sehingga rela menahan beban berat baju, celana panjang, dan jilbab yang berlapis-lapis.
Hal itu sebagai upaya agar dapat mengurangi berat koper kala dilakukan pemeriksaan bagasi saat check in di Jeddah, Saudi Arabia.
Berdasarkan ketentuan pihak maskapai dan otoritas bandara, bareng bawaan di bagasi hanya dibatasi maksimal 32 kg. Sementara, barang bawaan untuk di atas kabin maksimal hanya seberat 7 kg.
Menurutnya, baju yang dipakai menumpuk di badannya mengurangi barang bawaannya yang sebagian terpaksa ditahan di Bandara King Abdul Azis, karena kelebihan berat bagasi.
Sementara, barang bagasi yang kelebihan dan dapat kirimkan pihak bandara dikenakan biaya 20 Riyal per kg, atau setara Rp 75 ribu per kg dengan kurs 1 Riyal setara Rp 3.743 .
Kedatangan jamaah haji Kloter 1 Embarkasi Makassar di Asrama Sudiang sekitar sekitar pukul 10.00 Wita disambut penuh rasa haru dan gembira oleh para keluarga jamaah yang sudah datang lebih awal di asrama untuk menjemput keluarganya. ant