
BANJARMASIN – Upaya menekan dan memerangi narkoba harus didukung semua pihak.Tidak hanya pemerintah atau instansi tertentu namun lingkungan dan masyarakat juga harus jeli jika ada pengguna dan pengedar narkoba di lingkungannya.
Dalam sambutannya, Kepala BNN Kota Banjarmasin, Siswan Adi Pranoto, S.I.K., S.H., mengatakan bahwa Kalimantan Selatan berada di peringkat ke 10 kasus pengguna Narkoba dan Kota Banjarmasin peringkat 1 di Kalsel.
“ Untuk Pengguna narkoba di Kalsel yakni paling banyak zinet, dulu ya namanya karnopen namun kini jenisnya zinet, “ujar Siswan usai Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional di salah satu hotel Banjarmasin, Senin (26/4)
Dikatakannya, pengguna jenis zinet ini umumnya juga para pekerja kasar yang menganggap zinet sebagai dopping atau suplemen. “Anggapan mereka zenit untuk dopping padahal zenit adalah jenis golongan narkotika,”atanya.
Zenit inipun berbahaya sehingga pihaknya pun pernah mendapati kasus peredaran zinet yang nilainya hampir 1 miliat rupiah. “ Kini pabrik zenit sudah ditutup, “jelasrnya.
Baginya, upaya untuk menekan kasus narkoba inipun tak cukup diberantas. Namun juga harus ada rehabilitasi narkoba. “Karena banyak yang menjadi korban – korban narkoba, “tambahnya.
Untuk tempat yang rawan peredaran narkoba kini tak hanya tempat hiburan nalam (THM). “Jika dia pengguna mereka tak mesti di THM, di rumah pun bisa menjadi tempat tersendiri bagi mereka, “ujarnya.
Sementara, Walikota Banjarmasin H.Ibnu Sina mengatakan bahwa pihaknya juga mendukung upaya BNNK Kota Banjarmasin dalam pencegahan dan penekaran kasus narkoba.
“ Kerjasama kami yakni dibentuk kampung bersinar atu kampung bersih dari narkoba dimana semua pihak terlubat karena narkoba musuh bersama, “katanya.
Sementara untuk di lingkup kota Banjarmasin juga menjaga peredaran narkoba. “Kami rutin mengadakan tes narkoba bagi ASN, dan bagi yang positif pengguna maka sesuai dengan aturannya ada sanksi tegas hingga pemberhentian, “kata Ibnu Sina. via/rds