
JAKARTA – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuliskan pandangan yang dijadikan buku berjudul Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe Presiden Jokowi, The President Can Do No Wrong.
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan, isi buku setebal 24 halaman itu untuk pembelajaran para kader. “Itu untuk pembelajaran kepemimpinan para kader Demokrat,” katanya seperti dikutip CNNIndonesia.com, Senin (26/6).
Saat ini, bedah buku dilakukan di kantor DPP Demokrat yang dihadiri para kader partai. Namun, buku tersebut tidak akan dijual untuk umum, hanya untuk kalangan Partai Demokrat. “Untuk kalangan sendiri,” ujarnya.
Para pejabat teras partai juga hadir dalam acara tersebut, seperti Sekjen Teuku Rafly dan Anggota Majelis Tinggi Syarief Hasan.
“Tulisan Bapak SBY yang berjudul Pilpres 2024 & Cawe-Cawe Presiden Jokowi ini disampaikan khusus kepada jajaran kepemimpinan dan kader Partai Demokrat di seluruh tanah air,” isi kutipan di bagian belakang buku.
Presiden Joko Widodo sempat dianggap ikut campur atau cawe-cawe urusan partai politik dalam Pilpres 2024, ia dianggap menyokong capres tertentu. Jokowi pun disebut-sebut mengatur partai politik agar mengusung capres yang ia kehendaki.
Setelah ramai kritikan, presiden pun angkat suara. Ia mengatakan cawe-cawe yang dilakukan selama ini agar pemilu terlaksana secara demokratis, dan perekonomian berjalan dengan baik. “Jangan terus dianggap saya cawe-cawe urusan politik praktis,” katanya, Senin (29/5).
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, juga ikut berkomentar dan meminta para pejabat agar tidak menyalahgunakan kekuasaannya.
Ia mengatakan, abdi negara sebaiknya cukup menjadi pengawal di pemilu mendatang agar berjalan dengan demokratis.
“Jadi hal yang dipesankan oleh Muhammadiyah itu jangan sampai abuse of power, jangan sampai ada penyalahgunaan kekuasaan,” katanya, Kamis (22/6). web