
TANJUNG – Puskesmas Pugaan, Kabupaten Tabalong menekan angka stunting dari hulu mulai dari Remaja Putri Bebas Anemia, yang tertuang pada inovasi e-Permata Pugaan berbentuk aplikasi Android.
Koordinator Gizi Puskesmas Pugaan Zaitunnor mengatakan, aplikasi ini untuk membiasakan remaja putri minum tablet penambah darah, serta memudahkan petugas gizi dan guru UKS memantau kepatuhan.
“Remaja putri minum tablet tambah darah merupakan salah satu upaya pencegahan stunting dari hulu,” ujarnya, Sabtu (24/6).
Ia menyebutkan, aplikasi e-Permata Pugaan juga dapat meningkatkan kunjungan pasien remaja putri untuk memeriksa Hemoglobin (Hb).
Selain itu, Puskesmas Pugaan juga berupaya menekan jumlah stunting melalui inovasi “Satu Telur Sehatkan Ibu Hamil Bayi dan Balita (Sate Si Mita), serta Keluarga Peduli Stunting (Kepiting).
Ia menambahkan, pihaknya membuat kartu kontrol balita melalui aplikasi Selalu Awasi dan Pantau Kemajuan Bayi dan Balita (Siap Kembali) untuk memaksimalkan dan menghindari kesalahan pencatatan hasil pemantauan pertumbuhan balita di posyandu.
“Untuk menekan kasus diare pada balita kita menerapkan Gerakan Masyarakat Mengatasi Diare Secara Aman dan Mandiri atau Gema Mentari,” katanya.
Selanjutnya, terdapat layanan melalui pesan kesehatan berupa inovasi Pengeras Suara di Tempat Ibadah (Pesan Mesra Madah), untuk lebih meningkatkan penyebarluasan informasi kesehatan kepada masyarakat.
Dari berbagai inovasi yang telah dilakukan, Puskesmas Pugaan dapat menurunkan angka stunting dari 18,9 persen pada 2020 menjadi 10,1 persen hingga Februari 2023 atau turun sebesar 8,8 persen.
Selain inovasi penekanan stunting, Puskesmas Pugaan juga berinovasi meningkatkan kunjungan masyarakat ke puskesmas untuk pasien sakit maupun kunjungan sehat dengan mendaftar melalui inovasi Dara Jalan Awas Teller.
Termasuk melakukan kegiatan peduli lanjur usia (lansia) agar sehat dan bugar melalui inovasi Lasegar. ant