
TANAH LAUT- Menjelang Hari Raya Idul Adha 144 Hijriah, pembelian hewan kurban berupa sapi dari Desa Tirtajaya Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut terus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Selain memang kualitas sapi dari Desa Tirtajaya Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Luat diakui memiliki ukuran sapi yang besar-besar, juga kesehatan hewan tersebut juga sangat terjagadengan baik sekali.
Yanto salah satu peternak sapi di Desa Tirtajaya Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut mengakui bahwa untuk penjualan hewan kurban khususnya sapi tahun ini agak meningkat dari tahun sebelumnya.
“Penjualan sapi tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya,tahun kemarin harga sapi malah karena ada PMK. Kita untuk mendapatkan sapi lebih mudah,” ujar Yanto ditemui disela kegiatannya berdagang sapi di kandang belakang rumahnya, rabu (21/6) sore.
Cuma selama ini kendala yang dihadapi kadang masalah sapi datang dimana dipasar kekurangan sapi dan harganya mahal.Kalau kendala di kadang sekarang itu untuk kesehatan, mintanya peternak ini pemerintah ada PMK agar dibantu supaya tidak terlalu mahal membayar kesehatannya.
Untuk proses mendatankan sapi dari Bima dengan proses sekitar 4 sampai 6 hari sampai tujuan, karena sebelumnya di daerah asalnya sudah dilakukan karantina.Penjualan sapi sendiri ada ke Kecamatan Kintap, Jorong, Kota Banjarbaru, Banjarmasin dan kurau.
“ Saya beternak sapi sejak 6 tahunan, cuam untuk penjualan sapi skitar 2 tahunan,” jelasnya.
Ketua Komisi II DPRD Kalsel Imam Suprastowo mengatakan proses penjualan dilaut memang ada pengaruh gelombang laut sehingga sapi lama sampai tujuan. Cuma sekarang ada kapal tol laut lebih manusiawi lah keadaan kapalnya, cuma gilirannya agak panjang. Maka yang banyak sekali masuk adalah kapal biasa dimana sapi keluar dalam keadaan stres dan perlakuannya kurang baik dimana harus diikat.
Terkait kesehatan sapi sudah dilakukan ditiap-tiap kapal, ntah itu dari peternak atau pihak pelayanan kurang tanggap yang sulit dilakukan. Sebenarnya untuk pelayanan kesehatan hewan yang baru datang sudah disediakan dan anggaran sudah ada, tinggal pelaksanaan dilapangan yang tidak menutup kemungkinan yang kurang pas.
“ Alhamdulillah menurut laporan sampai sekarang penjualan hewan kurban ini meningkat, kemarin disampaikan penjualan yang banyak dari Marabahan dan Kotabaru, padahal Kotabaru bukan daerah ternak, ini yang saya takutkan mereka mendatangkan dari Sulawesi dipelihara dulu 1 atau 2 bulan baru dikirim kesini,” ujar Politisi PDIP ini.
Sebetulnya Kabupaten Kotabaru bukan asal ternak, sedangkan Kabupaten Tanah Laut ada lumbung terbesar hewan ternak terbesar dibandingkan di Marabahan. Cuma entah mengapa bantuan ternahtadi banyak ke Marabahan.rds