BANJARMASIN – Sebuah bangunan rumah berbahan beton berlantai dua milik warga Sungai Miai di Jalan Flamboyan, 4 Kelurahan Sungai Miai, Kecamatan Banjarmasin Utara, nyaris ambruk dan penghuni rumah pun terpaksa mengungsi ke rumah tetangga, Rabu (21/6) sekitar pukul 02.35 Wita.
Oleh ketua RT setempat, peristiwa ini diberitahu kepada petugas TRC BPBD Kota Banjarmasin, yang langsung datang ke lokasi untuk pengecekan.
Kepala BPBD kota Banjarmasin H Husni Thamrin membenarkan adanya bangunan rumah milik warga Sungai Miai tersebut yang nyaris ambruk.
“Kuat dugaan akibat abrasi sungai yang menjadi penyebab bangunan tersebut nyaris ambruk. Pondasi rumah bisa jadi mengalami kerusakan, dan diperparah struktur tanah yang labil,” ucapnya.
Ia mengatakan, bukan rahasia umum lagi masyarakat Banjarmasin saat pembuatan rumah di lahan berawa atau gambut, menggunakan pondasi berbahan kayu galam sebagai cerucuk untuk penyangga tongkat atau tiang bangunan.
Kebiasaan memakai pondasi galam tersebut menjadi beresiko apabila terjadi air pasang, dan di saat air surut, tanah di sekitar pondasi cerucuk akan terkikis hingga berakibat pondasi kayu terjadi pelapukan.
Akibatnya apabila bangunan yang memiliki beban berat semisal rumah bertingkat dan berbahan beton, bila kayu cerucuknya lapuk bisa membuat bangunan ambruk atau roboh.
“Bila warga akan membangun rumah di daerah berawa atau gambut, utamakan pondasi untuk tiang atau di buat yang kokoh. Ini semua untuk menghindari terjadinya bangunan ambruk,” ujarnya.
Hingga berita ini di turunkan, tim dari TRC BPBD Kota Banjarmasin, DPKP Kota Banjarmasin, RT setempat, petugas PLN, dan warga sekitar masih melakukan pemantauan pada bangunan tersebut. sam