
JAKARTA – Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkar dugaan tindak pidana pungutan liar (pungli) di Rumah Tahanan (Rutan) KPK, dan diduga pejabat rutan menerima pungli dari para tahanan kasus korupsi.
“Benar, Dewan Pengawas KPK telah menemukan dan membongkar kasus pungutan liar (pungli) di Rutan KPK. Untuk itu, dewas telah menyampaikan kepada pimpinan KPK agar ditindaklanjuti dengan dilakukan penyelidikan, karena ini tindak pidana,” ujar Ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan Panggabean, Senin (19/6).
Berdasarkan temuan awal, diduga terdapat pungli hingga mencapai Rp 4 miliar. “Mengenai jumlahnya cukup fantastis, dan ini sementara saja. Jumlah sementara yang sudah kami peroleh di dalam satu tahun periode Desember 2021-Maret 2022 itu sejumlah Rp 4 miliar. Jumlah sementara, mungkin masih berkembang lagi,” kata Anggota Dewas KPK Albertina Ho.
Ia mengungkapkan, penerimaan uang pungli dilakukan di antaranya melalui setoran tunai dengan menggunakan rekening pihak ketiga.
“Sudah diketahui pungutan itu dilakukan ada berupa setoran tunai, semua itu menggunakan rekening ketiga dan sebagainya. Kami tak bisa menyampaikan secara transparan di sini karena ini ada unsur pidana. Kami telah menyerahkan kepada KPK untuk menindaklanjuti pidananya. Kami juga sudah lakukan klarifikasi untuk etiknya,” ujarnya.
Menurut Albertina, pihaknya tidak bisa menangani lebih jauh perbuatan tersebut karena berdasarkan Undang Undang KPK, dewas hanya sebatas menangani kasus dugaan etik internal KPK.
“Dewan pengawas sudah menyerahkan kepada pimpinan yang didampingi juga oleh deputi penindakan dan eksekusi, kemudian direktur penyelidikan. Kami sudah menyerahkan pada Selasa 16 Mei lalu untuk menindaklanjuti masalah pidana nya,” katanya
Ia menegaskan, kasus dugaan pungli di Rutan KPK ini merupakan temuan pihaknya, bukan pengaduan masyarakat. “Ini murni temuan dewan pengawas, tidak ada pengaduan,” ucapnya.
Albertina menambahkan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah pihak di internal KPK dalam mengusut dugaan pelanggaran kode etik. Namun ia tidak menyampaikan secara jelas identitas para pihak yang dimaksud.
“Kami juga sudah melakukan klarifikasi-klarifikasi. Kalau sudah selesai semua tentu saja teman-teman media akan mengetahui,” pungkasnya. ant/web