TANJUNG – Melakukan perlawanan saat akan diamankan petugas polisi, seseorang diduga bandar narkoba di Tabalong berinisial MDH (55), di tembak oleh petugas hingga tewas di rumahnya, Sabtu (17/6) dini hari.
Kapolres Tabalong AKBP Anib Bastian melalui Ps Kasi Humas Iptu Sutargo ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian penangkapan pelaku diduga pengedar narkoba jenis sabu ini hingga berujung tewasnya pelaku oleh timah panas petugas.
“Penangkapan pelaku ini merupakan pengembangan kasus MJ yang sebelumnya sudah diamankan petugas di halaman mesjid di Desa Pudak Setegal, Kecamatan Kelua pada Jumat (16/6) malam,” ujarnya.
Dalam penangkapan tersebut, petugas juga menyita barang bukti berupa tiga paket sabu seberat 10 gram.
Dari keterangan MJ dan bukti percakapan di handphonenya, diketahui barang tersebut didapatkan dari pelaku inisial MTN dan SY.
Atas dasar keterangan itu, petugas kemudian melakukan pengembangan dan berhasil mengamankan pelaku kedua berinisial SY saat berada di pinggir jalan raya di Kelurahan Mabuun, Kecamatan Murung Pudak, pada Jumat malam.
“Dari.keterangan pelaku kedua, kemudian pengembangan dilanjutkan dan mengarah kepada pelaku MDH yang merupakan warga Desa Teratau, Kecamatan Jaro,” bebernya.
Dalam penangkapan MDH itu, petugas yang dipimpin Kasat Narkoba Polres Tabalong AKP Fathoni Bahrul Alam dan Kasat Reskrim Iptu Galih Putra Wiratama didampingi oleh kepala desa setempat.
Saat tiba di kediaman MDH, petugas langsung mengetuk pintu namun tidak dibuka. Kemudian, petugas masuk melalui pintu belakang, dan saat itu ada istri dan anak pelaku.
Kepada istri pelaku, petugas memperkenalkan diri dan menanyakan keberadaan suaminya, namun istri dan anak pelaku menyampaikan kalau MDH tidak berada di rumah saat itu.
Tidak percaya begitu saja, petugas kemudian mencari ke dalam rumah dan menemukan pintu kamar tidur depan dalam posisi terkunci dari dalam.
“Curiga pelaku ada di dalam kamar tersebut, petugas memanggil agar pelaku kooperatif dan keluar menyerahkan diri,” ucapnya.
Karena tidak ada respons, petugas pun mendobrak pintu kamar hingga pelaku keluar dan langsung menyerang petugas menggunakan senjata tajam jenis Katana secara membabi buta. Hal itu membuat salah satu petugas tersudut di kursi pojok ruang tamu.
Merasa jiwanya terancam, petugas yang terjepit menembak pelaku, namun MDH tetap menyerang. Petugas lain yang mengamankan rekannya saat itu kemudian melakukan tindakan refresif dengan menembak ke arah pelaku hingga jatuh dan tewas oleh timas panas petugas.
“Dari penggeledahan di rumah pelaku, di dalam kamarnya di dapati dua paket sabu dan barang bukti lainnya seperti timbangan digital, plastik klip, pipet, bong, sekop dari sedotan, dan handphone yang disembunyikan di bawah kasur kamar pelaku,” jelasnya.
Dari keterangan istri dan anak pelaku, mereka sudah berulangkali mengingatkan MDH agar berhenti melakukan bisnis haram tersebut, namun pelaku tetap pada pendiriannya. “Terkait meninggalnya pelaku, pihak keluarganya pun sudah menerimanya,” pungkas Sutargo. tal