Mata Banua Online
Minggu, Oktober 26, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Hati-hati Garis Merah Muncul di Kulit, Bisa Jadi Infeksi

by matabanua
18 Juni 2023
in Mozaik
0
D:\2023\Juni 2023\19 Juni 2023\11\Halaman 1-11 Senin\hati-hati.jpg
(foto:mb/web)

 

Pernah mengalami munculnya garis merah di kulit secara tiba-tiba? Hati-hati, bisa jadi tubuh sedang mengalami infeksi.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\27 Oktober 2025\11\Halaman 1-11 Senin\cara.jpg

Cara Mengetahui Tubuh Kekurangan Vitamin B12 dari Kulit

26 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\27 Oktober 2025\11\Halaman 1-11 Senin\9 sayuran.jpg

9 Sayuran Tinggi Protein, Bikin Kenyang Lebih Lama dan Cocok Buat Diet

26 Oktober 2025

Kondisi itu dikenal dengan istilah limfangitis. Nama terakhir merupakan infeksi atau peradangan pada pembuluh getah bening.

Melansir Medical News Today, limfangitis bisa terjadi akibat infeksi bakteri di kulit. Munculnya garis merah yang memanjang jadi salah satu gejalannya.

Sama seperti pembuluh darah, sistem limfatik memiliki pembuluhnya sendiri. Pembuluh ini membawa cairan limfatik ke seluruh tubuh bernama limfosit atau sejenis sel darah putih untuk membantu melawan infeksi.

Kemunculan garis merah pada kulit ke area kelenjar getah bening seperti ketiak dan selangkangan jadi salah satu gejala utamanya. Garis merah tersebut akan terlihat seperti berikut:

– berwarna merah atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya,

– bentuknya tidak beraturan,

– terasa hangat,

– dalam beberapa kasus terasa menyakitkan,

– menyebar ke arah kelenjar getah bening seperti ketiak dan selangkangan.

Selain itu, limfangitis juga biasanya dibarengi dengan gejala lain seperti berikut:

– pembengkakan kelenjar getah bening,

– detak jantung lebih cepat,

– demam dan menggigil,

– sakit kepala,

– merasa tidak enak badan,

– rasa sakit di tangan atau kaki.

Tanpa pengobatan, infeksi yang menyebar bisa menyebabkan sepsis. Nama terakhir merupakan kondisi ekstrem dari infeksi yang mengancam jiwa.

Dalam kondisi sepsis, seseorang bisa mengalami demam tinggi, gejala mirip flu, hingga kegagalan organ. Berikut beberapa gejala yang perlu diperhatikan:

– detak jantung lebih cepat,

– kebingungan,

– sakit parah,

– masalah pernapasan,

– demam atau menggigil,

– kulit lembap atau berkeringat.

Sebagian besar kasus limfangitis terjadi sebagai infeksi sekunder. Artinya, kondisi tersebut muncul akibat adanya infeksi lain.

Saat infeksi menyebar dari tempat asalnya ke kelenjar getah bening, pembuluh bisa meradang dan terinfeksi.

Orang dengan riwayat limfadema atau sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko terkena limfangitis lebih tinggi. Kondisi tertentu seperti diabetes, HIV, atau kanker juga dapat meningkatkan risiko.cnni

 

Tags: Garis MerahKelenjar Getah Bening
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper