BANJARMASIN – Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang, para wakil rakyat yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan berupaya mendorong masyarakat untuk mengsukseskan pesta demokrasi 5 tahunan bangsa Indonesia ini.
Upaya yang dilakukan diantaranya dengan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dengan turun langsung ke TPS-TPS pada saat pelaksanaan Pemilu tahun 2024 mendatang dengan sesuai pilihan hati nurani calon legislatif dan pemimpin masa yang akan datang.
Sekretaris Komisi I DPRD Kalsel H Suripno Sumas mengatakan menjelang pemilu 2024, dimana setiap 5 tahun sekali dilaksanakan pesta demokrasi untuk memilih calon legislatif dan pemimpin masa yang akan datang.
“ Kami memberika masukan kepada masyarakat agar mereka paham dengan Pemilu yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dalam memilih calon legislatif dan pemimpin masa yang akan datang,” ujar Suripno Sumas disela kegiatan reses DPRD Kalsel yang dilaknsakanannya di halaman rumahnya di Jalan Meratus Banjarmasin, Minggu (11/6) siang.
Untuk itu, ujar Politisi Senior PKB ini agar partisifasi pemilih meningkat masyarakat diajak untuk memahami arti pesta demokrasi Pemilu tersebut dengan baik, agar dalam memilih calon legislatif atau pemimpin di masa yang akan datang sesuai pilihan hati nuraninya masing-masing.
Sementara, Anggota DPRD Kalsel Risdianto Haleng salah satu narasumber mengatakan kegiatan ini berjalan lancar dan antusias masyarakat dalam merespon positif kegiatan reses ii, apalagi menjelang Pemilu 2024 tentunya sangat perlu di sosialisasikan.
“ Himbauan kami agar masyarakat jangan golput karena Pemilu yang dilaksanakan 5 tahun sekali ini untuk banua,” ujar Risdianto Haleng yang juga merupakan kader PKB.
Sementara, Sugiarto Sumas narasumber yang juga kader PKB mengatakan Pemilu adalah pestanya rakyat, menggambarkan berjalannya demokrasi diperlukan agar suara rakyat itu betul-betul menggambarkan pemerintahan yang akan datang.
Dengan demikian rakyat itu harus memilih berdasarkan Undang-undang Nomor 7 tahun 2017, bahwa itu merupakan kewajiban dan hak para warga negara Indonesia mau dibawa kemana karena seorang pemimpin itu tidak bisa menjadi pemimpin kalau tidak ada yang dipimpin.
Yang dipimpin ini adalah masyarakat dan masyarakat ini idak hanya mengasih cek kosong,tapi dia mengasih maunya kemana tergambar dari pilihan.
“ Kita harapkan bertemu dengan masyarakat ini adalah hak masyarakat, maka nanti akan hadir pada pemilihan dengan memberikan amanat dengan sebaik-baiknya dengan demikian legimitasinya kuat, “ ujar Sugiarto Sumas ini.
Sebenarnya kalau masyarakat yang datang itu dibawah 50 persen tetap saja terpilih, tapi karena akan dilihat secara dunia ternyata Indonesia dipilih hanya sedikit orang bearti itu tidak legimitasi dan oleh karena itu masyarakat diharapkan datang seluruhnya ke TPS pada saat Pemilu yang akan datang.
“Pada intinya kita berhadir ini untuk meningkatkan nilai dari pemilihan sebagai pesta rakyat agar pesan-pesan rakyat bisa tersampaikan,” jelasnya.rds
