Mata Banua Online
Sabtu, Oktober 25, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Bahaya Kualitas Udara Buruk Untuk Kondisi Kesehatan Anak-anak

by matabanua
8 Juni 2023
in Mozaik
0
D:\2023\Juni 2023\9 Juni 2023\11\Halaman 1-11 Jumat\bahaya.jpg
(foto:mb/web)

 

Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr. Feni Fitriani, Sp.P(K) mengingatkan bahaya yang dapat terjadi pada anak akibat kualitas udara khususnya di Jakarta yang sedang buruk.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\24 Oktober 2025\11\Halaman 1-11 Jumat\10 buah.jpg

10 Buah Ini Bisa Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak, Apa Saja?

23 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\24 Oktober 2025\11\Halaman 1-11 Jumat\7 makanan.jpg

7 Makanan yang Dapat Merusak Usus, Sering Kamu Makan

23 Oktober 2025

“Untuk anak-anak, kondisi polusi udara yang seperti ini biasanya akan meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) berulang,” kata Feni saat dihubungi ANTARA, Senin.

Tak hanya itu, dokter yang berpraktik di RSUP Persahabatan itu juga mengingatkan bahwa kualitas udara yang buruk juga bisa meningkatkan risiko terkena asma di kemudian hari, batuk pilek, hingga bisa berisiko mengganggu pertumbuhan paru-paru pada anak.

Apabila hal itu terjadi, maka Feni menjelaskan di kemudian hari saat anak tumbuh dewasa, mereka akan lebih rentan untuk mengalami gangguan-gangguan pernapasan termasuk mudah terkena infeksi paru.

Untuk menangani kualitas udara Jakarta yang memburuk, Feni mengatakan hal tersebut tak bisa dilakukan seorang diri. Seluruh lapisan masyarakat pun perlu bersama-sama mengupayakan agar udara kembali bersih dan sehat.

“Kalau dilihat dari sumber-sumbernya, polusi udara ini kan nggak serta merta terjadi. Ada sumber-sumber polusi udara yang terutama itu dari transportasi, dari rumah tangga juga bisa, dari industri juga bisa, pertanian bisa. Bahkan dalam kondisi ekstrim ada bencana alam, itu juga bisa jadi sumber polusi,” terang Feni.

“Banyak sih yang bisa kita lakukan, hanya saja nggak bisa instan. Kalau untuk menanam pohon mungkin salah satunya bisa lidah mertua bisa. Nah selain itu masyarakat juga bisa menguranginya dengan tidak bakar sampah, tidak merokok di dalam rumah, dan menggunakan transportasi umum,” imbuhnya.

Selain itu, Feni juga berharap agar pemerintah dapat membantu menyediakan sarana edukasi tentang polusi udara untuk masyarakat. Dengan demikian, diharapkan masyarakat juga lebih sadar dan peduli terhadap lingkungan.

Terakhir, Feni juga mengharapkan agar pemerintah bisa semakin meningkatkan kenyamanan dan keamanan dari transportasi umum agar minat masyarakat menggunakan tranportasi pribadi dapat berkurang. ant

 

Tags: Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesiadr. Feni FitrianiISPA
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper