
TANAH LAUT – Sebanyak 7.000 bibit Mangrove di tanam dalam rangka puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang dipimpin Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor di kawasan Pantai Sungai Bakau, Desa Sungai Bakau, Kabupaten Tanah Laut, Senin (5/6) siang.
Dengan mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, Paman Birin –sapaan akrab gubernur– menanam bersama Bupati Tanah Laut Sukamta, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan Mini Farida, Sekretaris Daerah Kalsel Roy Rizali Anwar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel Hanifah Dwi Nirwana, sejumlah kepala SKPD pemprov, para pelaku usaha, komunitas pecinta lingkungan dan masyarakat, serta seluruh tamu undangan.
Paman Birin mengatakan, penanaman bibit Mangrove merupakan bagian yang tak terpisahkan dari program Revolusi Hijau untuk mengatasi perubahan iklim. “Program revolusi hijau yang sudah kita canangkan beberapa tahun lalu, setidaknya untuk mengurangi panas yang kita rasakan,” katanya.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk mencintai lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. “Ulun (saya) mengajak seluruh masyarakat untuk mencintai lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan,” ujarnya.
Paman Birin mengibaratkan bumi seperti ibu yang harus terus dijaga. “Bumi ini seperti Ibu Pertiwi, kita harus menjaga dan melestarikanya,” ucapnya.
Gubernur juga meminta kepada walikota dan bupati untuk bergerak bersama menggaungkan revolusi hijau dan revitalisasi sungai. “Penanaman dan pembersihan sungai dilakukan agar kita siap saat musim hujan datang,” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel Hanifah Dwi Nirwana mengatakan, ekosistem Mangrove berperan penting dalam pemeliharaan keseimbangan siklus biologi di suatu perairan, sebab menjadi tempat berlindung dan memijah berbagai biota laut dan juga habitat satwa.
Ia menyebutkan, Mangrove juga memiliki kemampuan menyimpan karbon berkali lipat, sehingga penting dalam mengendalikan perubahan iklim.
7.000 bibit yang ditanam tersebut, lanjut dia, berasal dari pembibitan masyarakat yang ada di wilayah sekitar Desa Sungai Bakau, sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Paman Birin juga melaunching program NEMO (Net zero Emission from the Ocean) sebagai upaya pemulihan pesisir, adaptasi, dan mitigasi perubahan iklim, serta pengurangan emisi karbon mulai dari pesisir.
Selain itu, pada kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama upaya pemulihan lahan kritis di wilayah pesisir antara Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel dengan beberapa perusahaan seperti PT Arutmin Indonesia, PT Sumber Daya Energi, dan PT Jorong Barutama Grestone.
Pada kegiatan itu, Dinas Lingkungan Hidup Kalsel juga menerima bantuan CRS sebanyak 3.500 bibit Mangrove yang diserahkan Plt Dirut Bank Kalsel Fahruddin kepada Kadis Hanifah Dwi Nirwana. adp