Rabu, Juli 2, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Kesehatan Gigi dan Mulut dan Pembuktian Penelitian Siwak

by matabanua
29 Mei 2023
in Opini
0
D:\2023\Mei 2023\30 Mei 2023\8\8\nanang qosim.jpg
Nanang Qosim,S.Pd.I.,M.Pd (Dosen Agama Islam Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Semarang)

 

Agama Islam merupakan agama yang sempurna karena mendapatkan petunjuk langsung dari Allah, yang tentu Allah telah mengatur segala kehidupan baik dari aspek ketuhanan hingga kemanusiaan, selain itu juga mengatur dengan kebiasaan keseharian yang dianjurkan yaitu merupakan sunnah-sunnah yang dilaksanakan oleh Rasulullah saw. Termasuk didalamnya perintah untuk hidup bersih dan sehat. Allah swt berfirman dalam QS. Al-Hasyr: 7 “Dan apa-apa yang diperintahkan oleh Nabi kepadamu kerjakanlah, dan apa-apa yang dilarang olehnya maka jauhilah, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat keras siksaanya.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\2 Juli 2025\8\8\master opini.jpg

Transformasi Polri dan Filosofi Kaizen

1 Juli 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Polri dan Nilai Ekonomi Keamanan

1 Juli 2025
Load More

Prinsip-prinsip hidup bersih dan sehat merupakan bagian integral dari ajaran agama Islam. Bahkan dalam kitab-kitab ilmu fiqih, kita dapat menemukan bab yang membahas tentang thaharah (bersuci) di awal-awal bab, hal ini menunjukkan betapa pentingnya kebersihan dalam Islam. Kebersihan adalah aspek yang sangat diperhatikan dalam Islam, karena kehidupan yang baik dan ibadah yang baik harus dimulai dari keadaan yang bersih dan suci. Dengan menjaga kebersihan, kita juga akan mencapai kehidupan yang sehat.

Demikian pula dalam hal kebersihan dan kesehatan mulut dan gigi, agama Islam telah memberikan panduan yang jelas. Hal ini disebabkan karena kesehatan mulut dan gigi memiliki dampak langsung pada kualitas ibadah seseorang. Khususnya dalam menjaga keseimbangan antara hubungan vertikal dengan Allah SWT dan hubungan horizontal dengan sesama manusia, yang dikenal sebagai hablum minallah dan hablum minannas.

Riset menunjukkan Kesehatan dasar (Riskesdas) Tahun 2018, dari hasil penilitian yang telah dilakukan terdahulu menunjukan tingginya angka kejadian masalah gigi dan mulut di Indonesia, yakni sekitar 90% penduduk menderita penyakit gigi dan mulut. Proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit. Sedangkan masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan/atau keluar bisul (abses) sebesar.

Terlepas dari data di atas, jelas bahwa melalui mulut kita berdoa, berbicara, dan berkomunikasi. Namun, jika mulut tidak bersih, hal ini dapat membatalkan shalat jika terdapat sisa-sisa makanan yang terjebak di sela-sela gigi. Selain itu, saat melaksanakan shalat berjamaah, aroma mulut yang tidak segar juga dapat mempengaruhi kekhusyukan kita dan jamaah lainnya. Bahkan, bau mulut dapat mengganggu aktivitas berbicara dalam pergaulan sehari-hari. Di negara kita, terdapat makanan yang banyak disukai, seperti emping (melinjo), sambel petai, dan semur jengkol, yang dapat meningkatkan risiko masalah aroma mulut.

Salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Thabrani di dalam kitab Al-Mu’jam Al-Ausat, terdapat riwayat dari Ibnu Mas’ud r.a. Rasulullah bersabda “Buanglah sisa-sisa makanan di gigimu, karena perbuatan itu adalah kebersihan, dan kebersihan itu akan mengajak (menggiring) kepada iman, dan iman itu akan bersama orang yang memilikinya dalam surga.” (HR. At-Thabrani)

Nabi Muhammad saw., sebagai contoh teladan bagi kita, sudah menunjukkan praktik membersihkan mulut dan gigi melalui penggunaan siwak. Penggunaan siwak adalah tindakan yang dicontohkan oleh Nabi, sehingga menjadi bagian dari melaksanakan sunnah Rasulullah.

Hadits yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah, bahwa Nabi saw. pernah bersabda “Siwak membuat bersih mulut dan mendatangkan ridha Allah.” (HR. Ahmad)

Pembuktian Penelitian

Penelitian terkini telah mengkonfirmasi bahwa membersihkan gigi dengan menggunakan siwak dapat efektif menghilangkan sisa makanan yang terperangkap di antara gigi setelah makan. Selain itu, berkumur saat wudhu juga terbukti dapat menjaga kebersihan mulut dan tenggorokan, mencegah peradangan, serta menjaga kesehatan gusi.

Siwak telah menjadi populer di seluruh dunia karena manfaatnya yang beragam. Bahkan sejak tahun 1984, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan penggunaan siwak sebagai bahan yang efektif untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Karena itu, siwak memang tidak bisa dielakkan manfaatnya sampai-sampai dunia pun tahu perihal ini, di luar wilayah Timur Tengah, siwak juga digunakan di berbagai belahan dunia walaupun dengan sebutan yang berbeda. Contohnya, di Jepang, siwak disebut kiyoji, sementara di Amerika dan Eropa disebut miswa.

Siwak memiliki banyak kandungan alami yang diyakini memiliki manfaat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Di antara kandungan-kandungan tersebut terdapat alkaloid, silika, sodium bikarbonat, chloride, dan fluoride. Selain itu, siwak juga mengandung zat-zat alami lainnya seperti vitamin C, kalsium, sulfur, minyak esensial, dan tannin. Siwak atau Miswak sendiri adalah batang kayu atau ranting yang berasal dari pohon arak (Salvador Persica), yang tumbuh di semak belukar di wilayah Timur Tengah dan beberapa negara di Afrika.

Dalam artikel Alodokter.com, disebutkan beberapa manfaat dari rutin menggunakan siwak untuk membersihkan gigi. Diantaranya, mencegah gigi berlubang dan merawat kekuatan gigi. Siwak diyakini dapat mencegah gigi berlubang karena kandungan essential oil yang terdapat di dalamnya. Selain itu, cara penggunaan siwak yang dikunyah juga dapat meningkatkan produksi air liur dalam mulut.

Produksi air liur yang meningkat saat menggunakan siwak dapat membantu menjaga keseimbangan pH di dalam mulut. Ini penting karena pH yang seimbang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang. Selain itu, penggunaan siwak juga dapat menghambat pengeroposan gigi, yang pada akhirnya akan membantu menjaga kekuatan gigi.

Selain mencegah gigi berlubang, penggunaan siwak juga dapat membantu menghilangkan bau mulut dan menyegarkan napas. Zat antibakteri alami yang terkandung dalam batang atau ranting siwak dapat menghambat pertumbuhan kuman penyebab bau mulut. Biasanya, produk perawatan gigi yang mengandalkan siwak sebagai bahan dasar juga dikombinasikan dengan daun mint untuk memberikan efek penyegaran pada napas.

Membersihkan gigi dengan siwak juga memiliki manfaat dalam mencegah terbentuknya plak gigi. Plak gigi sering kali terbentuk ketika sisa makanan tidak dibersihkan dengan baik setelah makan. Sisa makanan yang menempel pada gigi akan mengumpul dan membentuk plak. Plak ini kemudian dapat diubah oleh bakteri di mulut menjadi asam yang dapat merusak gigi. Untuk mencegah hal ini, penggunaan siwak dapat menjadi pilihan. Kandungan silika yang terdapat dalam siwak memiliki kemampuan untuk mencegah pembentukan plak gigi. Selain itu, silika juga efektif dalam menghilangkan noda kuning pada gigi.

Salah satu manfaat penting lainnya dari rutin menggunakan siwak adalah melindungi gusi. Penggunaan siwak dapat membantu mencegah pembentukan plak dan pertumbuhan bakteri di antara gigi dan gusi, sehingga mengurangi risiko terjadinya radang gusi atau gingivitis. Dengan membersihkan area tersebut secara teratur, siwak dapat menjaga kesehatan gusi dan mencegah terjadinya masalah kesehatan gigi yang berkaitan dengan gusi.

Sebenarnya, proses menggunakan siwak atau bersiwak untuk membersihkan gigi sangatlah sederhana. Kita hanya perlu menggunakan siwak dengan cara yang serupa ketika kita menyikat gigi menggunakan sikat gigi biasa.

Pertama-tama, mulailah dengan memotong dan mengupas ujung siwak sekitar satu cm. Setelah itu, kunyah ujung siwak yang telah dikupas hingga serat batangnya terbuka dan membentuk bulu-bulu seperti sikat gigi. Setelah bulu-bulu siwak menjadi lunak dan terbentuk, rendam siwak dalam air. Selanjutnya, bersihkan gigi kita dengan menggunakan bagian siwak yang telah berbentuk bulu tersebut.

Apabila bulu siwak mulai terurai, Kita dapat memotong dan membuang sisa bulu seratnya. Kemudian, lakukan pengupasan lagi pada ujung kulit siwak, lalu kunyah untuk membentuk bulu sikat yang baru. Setelah itu, siwak sudah siap digunakan kembali.

Berdasarkan uraian yang penulis sampaikan, jelas bahwa Islam memberikan perhatian besar terhadap kebersihan dan kesehatan, termasuk dalam hal kesehatan mulut dan gigi. Nabi Muhammad saw telah memberikan contoh dengan menjalankan sunah bersiwak, yang memiliki manfaat dalam mencegah gigi berlubang, menghilangkan bau mulut, mencegah plak gigi, serta melindungi gusi. Penelitian modern juga mendukung manfaat tersebut, dengan menemukan bahwa siwak mengandung zat alami yang menjaga kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu, marilah kita rutinkan membersihkan gigi dengan siwak, karena ini langkah penting dalam menjaga kesehatan gigi dan menjalankan ajaran agama Islam yang mengutamakan kebersihan dan kesehatan.

 

Tags: Dosen Agama IslamKesehatan Gigi dan MulutNanang QosimSiwak
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA