
BANJARMASIN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) semakin siap siaga setelah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda 14 titik lahan di wilayah berbeda.
“Kemarin kita dapat laporan terjadi kebakaran lahan di Kota Banjarbaru, lalu tim bergerak cepat dan berhasil memadamkan api,” ucap Kepala BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah saat dikonfirmasi, Jumat (26/5).
Ia menjelaskan, saat petugas BPBD Kalsel berpatroli di lapangan, tak lama kemudian BPBD Kota Banjarbaru memberikan laporan terjadi karhutla di kawasan Kampung Purun, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin.
Kebakaran tersebut melanda sekitar satu hektare lahan, tim BPBD Kalsel menerjunkan dua unit armada darat bekerja sama dengan instansi terkait menuju lokasi kebakaran. Tak butuh waktu lama, tim satgas berhasil memadamkan api.
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Kalsel, total karhutla telah melanda sekitar 18 hektare lahan pada tiga kabupaten dan kota, yakni Kota Banjarbaru seluas 15 hektare, Kabupaten Banjar 1 hektare, dan Tanah Laut sekitar 2,5 hektare.
Kebakaran lahan yang terjadi terakhir di Kota Banjarbaru, menjadikan wilayah tersebut sebagai daerah paling rawan terjadi karhutla pada tahun ini.
Menyikapi hal tersebut, Raden menyatakan tim semakin siap siaga terjun ke lapangan. “Kita memberlakukan siaga 1×24 jam di Posko Induk BPBD Kalsel,” katanya.
Menurutnya, tim BPBD Kalsel terus memaksimalkan seluruh sarana dan prasarana yang ada, termasuk jaringan komunikasi digital dan radio khusus.
Sementara, salah satu Tim Satgas BPBD Kalsel Mansyah menyebutkan, saat turun ke lapangan mengatasi kebakaran lahan yang terjadi kemarin, medannya cukup sulit karena posisi titik api berada jauh di tengah lahan.
“Posisi titik api ada di tengah, tapi tidak terlalu merambat luas karena kebakaran yang terjadi itu tanahnya masih basah, sehingga kebakaran hanya terjadi pada bagian atas dan tidak merambat ke lahan lain,” ucapnya.
Ia menambahkan, Kota Banjarbaru menjadi pusat perhatian karena menjadi wilayah yang sering terjadi kebakaran.
Mansyah mengungkapkan, ia bersama timnya mendapat tugas 1×24 jam untuk berjaga dalam merangkap, mencegah, dan menanggulangi potensi bencana, khususnya karhutla. ant