Rabu, Juni 18, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

WHO Minta Masyarakat Tak Konsumsi Pemanis Buatan

by matabanua
25 Mei 2023
in Mozaik
0
D:\2023\Mei 2023\26 Mei 2023\11\Hlaman 1-11 Jumat\who.jpg
(foto:mb/web)

 

KINI Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis imbauan pada masyarakat, untuk tidak menggunakan pemanis buatan atau non-gula (NSS) untuk mengontrol berat badan.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juni 2025\18 Juni 2025\11\Halaman 1-11 Rabu\3 kelompok.jpg

3 Kelompok Ini Tidak Boleh Makan Singkong Rebus

17 Juni 2025
D:\2025\Juni 2025\18 Juni 2025\11\Halaman 1-11 Rabu\hati.jpg

Hati-hati, Ini 7 Tanda Kolesterol Tinggi Muncul di Wajah dan Tangan

17 Juni 2025
Load More

Keterangan resmi WHO itu dikeluarkan, berdasarkan hasil temuan tinjauan sistematis bahwa bukti yang ada menunjukkan konsumsi NSS tidak memberikan manfaat jangka panjang dalam mengurangi lemak tubuh pada orang dewasa atau anak-anak.

“Mengganti gula dengan NSS tidak membantu pengendalian berat badan dalam jangka panjang,” ujar Francesco Branca, Direktur Nutrisi dan Keamanan Pangan WHO dikutip dari laman resmi WHO.

Lebih lanjut, disampaikan kalau hasil tinjauan tersebut membuktikan ada potensi efek yang tidak diinginkan dari penggunaan NSS jangka panjang. Mulai dari peningkatan risiko diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan kematian pada orang dewasa.

“Masyarakat perlu mempertimbangkan cara lain untuk mengurangi asupan gula bebas, seperti mengonsumsi makanan dengan gula alami, seperti buah, atau makanan dan minuman tanpa pemanis,” terang Francesco.

Pedoman WHO tentang NSS ini disebut bagian dari rangkaian pedoman diet sehat yang ada, dan bertujuan untuk membangun kebiasaan makan sehat seumur hidup, meningkatkan kualitas diet, dan mengurangi risiko PTM (penyakit tidak menular) di seluruh dunia.

Rekomendasi ini berlaku untuk semua orang, kecuali orang dengan diabetes yang sudah ada sebelumnya dan mencakup semua pemanis non-nutrisi sintetis dan alami atau dimodifikasi yang tidak diklasifikasikan sebagai gula yang ditemukan pada makanan dan minuman diproduksi, atau dijual sendiri.

Efek dari konsumsi NSS juga disampaikan oleh pakar kesehatan lainnya, disebut juga memengaruhi kadar neurotransmitter di otak yang mengubah suasana hati dan perilaku, dilansir dari Hindustantimes

Kemudian, telah ditunjukkan oleh penelitian bahwa NSS menurunkan kadar serotonin di otak, neurotransmitter penting yang terlibat dalam mengendalikan suasana hati dan kecemasan. Selain itu, ada bukti kerusakan hati dan kesehatan usus yang buruk akibat penggunaan pemanis buatan berlebihan selain dari risiko penyakit tidak menular.

“Sangat penting untuk sangat berhati-hati dalam membatasi asupan gula buatan. Jika memungkinkan, seseorang harus menghilangkannya (NSS) dari makanan mereka dan beralih ke gula alami dalam jumlah yang cukup juga bisa menjaga kesehatan individu,” jelas Bhawna Sharma, Ahli Diet dari Rumah Sakit Manipal.okz

 

 

Tags: Pemanis BuatanWHO
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA