TERHITUNG sudah 2 bulan usai dilaunching pada Maret 2023 lalu di Lapangan Kamboja, ternyata penerapan e-parkir di Banjarmasin masih di luar ekspekstasi.
Berbagai kendala telah mendera aplikasi e-parkir, hingga para juru parkir (jukir) masih belum bisa beradaptasi sepenuhnya kepada pemanfaatan teknologi informasi berbasis digital ini.
Hal itu diungkapkan Lukman, seperti dikutip jejakrekam.com. Pengelola area parkir di kawasan Pasar Gadang ini mengeluhkan aplikasi e-parkir sering error saat digunakan.
“Kadang mau, kadang tidak, sampai pernah didatangi oleh petugas Dishub Banjarmasin, namun besoknya error kembali,” ujar Lukman kepada awak media di Banjarmasin, Kamis (25/3).
Kendala lain yang didapat Lukman adalah akun yang ada aplikasi e-parkir tiba-tiba bisa keluar (logout) secara sendirinya. “Jadi harus masuk lagi, susahnya lagi biasanya passwordnya berubah-rubah terus,” katanya.
Belum lagi, menurut dia, ternyata alat printout (cetak karcis) yang harus ditebus dan dicicil pembayarannya tiap bulan oleh pengelola parkir.
“Padahal awalnya, dikatakan itu gratis, ternyata sekarang berbeda harus bayar. Ini jelas buat kami keberatan karena ada beban yang harus ditanggung,” ucap Lukman.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin, Slamet Begjo mengungkapkan ada sekitar 197 lokasi parkir yang masuk retribusi parkir. jjr