
JAKARTA – Harga kebutuhan pangan pokok memang rentan akan fluktuasi harga, yakni penurunan dan kenaikan harga secara cepat, salah satunya komoditas telur saat ini sedang melambung tinggi di beberapa daerah, termasuk di Makassar, Sulawesi Selatan.
Pedagang kue Asriani Rasyid (46) asal Makassar ini mengeluh karena kini harga telur menjadi mahal. Per tray atau per rak isi 30 butir yang biasanya di kisaran Rp45.000 dengan ukuran telur sedang, namun menjadi Rp 60.000 per tray.
“Iya sekarang harga telur melonjak sekali harganya, yang biasanya beli harga Rp45.000 /rak untuk telur yang besarnya sedang, sekarang harga nya jadi Rp 60.000, itupun kecil-kecil,” kata Asriani.
Akibatnya, kenaikan harga telur tersebut berdampak pada usaha kuenya. Alhasil keuntungan yang diperoleh Asriani menjadi berkurang. “Berpengaruh sekali, karenakeuntungan menjadi kecil,” ucapnya.
Adapun sebelumnya Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyayangkan harga telur dipasaran terus merangkak naik. Artinya, tidak terdapat upaya melakukan upaya penurunan harga telur, sehingga harga telur secara nasional naik.
Diketahui IKAPPI, harga telur mengalami kenaikan sejak beberapa minggu terakhir dan ada dua hal yang IKAPPI temukan. Pertama, adalah karena faktor produksi, faktor produksi ini disebabkan oleh harga pakan yang tinggi.
Kedua, proses distribusi yang tidak sesuai dengan kebiasaan yang biasanya didistribusikan ke pasar, tetapi banyak pihak yang melakukan pendistribusian diluar pasar atau permintaan diluar pasar, sehingga supply dan demand di pasar terganggu dan menyebabkan harga telur ayam terus merangkak naik.
Sebelumnya, masyarakat tengah dikeluhkan dengan kenaikan harga telur ayam. Di wilayah timur Indonesia, harga telur ayam telah menyentuh Rp 44.000 per kg.
Dilansir dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasiona (PIHPS), harga telur ayam paling tinggi di Tual, Maluku, yang menyentuh Rp 44.000 per kg. Di Kota Ambon, harganya juga naik, dari sebelumnya Rp 34.000 kini dijual menjadi Rp 35.600 per kg.
Harga telur mahal juga terjadi di Provinsi Papua. Di Jayapura, Mimika, dan Merauke, harga telur ayam dibandrol Rp 37.100 per kg. Sementara untuk Provinsi Papua Barat, terdiri dari Kota Sorong dan manokwari, harga telur ayam dibanderol Rp 38.050 per kg.
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyayangkan harga telur di pasaran terus merangkak naik. Artinya, tidak terdapat upaya melakukan upaya penurunan harga telur, sehingga harga telur secara nasional naik. rep/mb06