
BANJARMASIN – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Dr H Karlie Hanafi Kalianda SH MH menggelar Sosialisasi Peraturan (Sosper) Nomor 6 tahun 2017 di Desa Sungai Pantai, Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala,Jumat (19/5)
Disela kegiatan sosper itu diisi dengan pembacaan doa tahlilan untuk almarhum H.Hasanuddin Murad, SH, Ketua Komisi III DPRD Kalsel yang juga pernah menjabat Bupati Barito Kuala sebanyak dua periode dan meninggal dunia Kamis (18/05) di salah satu rumah sakit di Penang, Malaysia saat menjalani perawatan.
Pembacaan doa tahlil untuk almarhum H.Hasanuddin Murad, sebagai bentuk kecintaan dan penghormatan masyarakat terhadap almarhum, yang dinilai berjasa dalam membangun Kabupaten Barito Kuala.
Usai pembacaan doa tahlil yang dipimpin Kepala Desa SDungai Pantai Fauzi, Karlie Hanafi secara singkat menyampaikan materi sosper, antara lain tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana di Provinsi Kalimantan Selatan tertuang dalam Perda Nomor 6 tahun 2017.
Sedangkan bencana yang sangat riskan terjadi di wilayah Kalimantan Selatan adalah bencana banjir. “Dan sesuai dengan ketentuan yang sudah diatur, tindakan yang dilakukan untuk mengurangi dampak banjir adalah melakukan penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai dengan fungsia lahan,” jelasnya.
Untuk mengurangi dampak bajir ituJuga dilakukan program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktivitas dibagian suangai ranwan banjir, tambah Karli.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Barito Kuala, Budimansyah, S.Sos pada saat kegaiatan sosialisasi di Kecamatan Tabukan, belum lama ini antara lain mengatakan Kabapaten Batola merupakan daerah dengan tingkat resiko bencana banjir tertinggi di Kalimantan Selatan.
“Karena resiko banjir sangat tinggi, maka sebelum bencana terjadi banyak hal yang harus diketahui oleh masyarakat, terutama untuk mengurangi resiko bencana,” ujarnya.
Diantaranya, kata dia melanjutkan, mengetahui istilah-istilah peringatan yang berhubungan denganbahaya banjir seperti Siaga I sampai dengan Siaga IV dan langkah-langkah yang harus dilakukan. “Masyarakat juga harus mengetahui tingat kerentanan tempat tinggal kita, apakah berada di zona banjir,” katanya.
Kegiatan sosialisasi diikuti tidak kurang dari 100 orang warga desa Suangi Panntai yang terdiri dari tokoh masyarakat, pemuka agama, perwakilan organisasi serta masyarakat umum lannnya. rds