Jumat, Juli 4, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Pengangguran Masih Jadi Ancaman

by matabanua
16 Mei 2023
in Opini
0
D:\2023\Mei 2023\17 Mei 2023\8\8\pengagguran.jpg
Ilustrasi(foto:mb/web)

Oleh : Amartya NR (Ibu Rumah Tangga di Batola)

Seperti fenomena gunung es, ledakan pengangguran semakin meningkat di negri ini, dari sejak pandemi. Persoalan ini pun semakin membuat kehidupan masyarakat terhimpit dan terjepit.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\8\master opini.jpg

Keserentakan Pemilu dan Restorasi Politik Lokal

3 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\8\foto opini 1.jpg

Rencana strategis Sistem Kapitalisme-Harga Beras Meroket, Stok Melimpah?

3 Juli 2025
Load More

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, masih ada sebanyak 7,99 juta pengangguran per Febuari 2023. Jumlah tersebut setara dengan 5,45 persen dari sebanyak 146,62 juta orang angkatan kerja. Menurut jenis kelamin, pengangguran terbanyak ada pada laki-laki sebanyak 5.83 persen dan perempuan sebanyak 4,86 persen. Hal ini sejalan dengan jumlah angkatan kerja yang memang masih didominasi kaum laki-laki. Dikutip dari : www.cnnindonesia.com

Pada tahun ini, jumlah pengangguran memang berhasil ditekan dibandingkan periode tahun lalu. Angka pengangguran pada Febuari 2023 turun sekitar 410 ribu orang, dibandingkan pada periode yang sama 2022. Namun jumlah ini masih lebih tinggi dari level sebelum pandemi Covid 19 pada 2020. Dari sejumlah pengangguran yang dirilis BPS ini, pengangguran terbanyak dari lulusan SMK yaitu sebanyak 9,60 persen per Febuari 2023. Sedangkan pengangguran kedua tertinggi berasal dari lulusan SMA yang sebesar 7,69 persen. Dikutip dari : www.cnnindonesia.com.

Maraknya pengangguran menunjukkan kegagalan pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan. Sementara maraknya siswa SMK yang menganggur menggambarkan adanya kesalahan rancangan pendidikan dalam kaitannya program pembangunan. Di sisi lain, juga menunjukkan lemahnya industrialisasi karena industri yang ada bukan berdasarkan kebutuhan namun mengikuti pesanan oligarki.

Dari terjadinya pengangguran ini pula, akan memicu berbagai ancaman di tengah kehidupan masyarakat. Ancaman tersebut tidak hanya pada masalah ekonomi yakni meningkatnya angka kemiskinan, namun juga bisa terjadi pada sosial dan keamanan seperti meningkatnya angka kejatahan dan kriminalitas, yakni yang sudah banyak terjadi, maraknya pencurian dan perampokan, bahkan pembegalan yang berujung pembunuhan dan lain sebagainya. Maka inilah ancaman ekonomi dan sosial yang bisa saja terjadi di kehidupan masyarakat akibat angka pengangguran yang semakin melonjak.

Adapun bantuan dari pemerintah untuk kalangan pengangguran, baik yang belum juga mendapat pekerjaan walau sudah daftar sana-sini atau karna di PHK akibat pengurangan karyawan di masa pandemi itupun tidak memberikan solusi. Karna dari faktanyak banyak bantuan yang tidak tepat sasaran atau rumit pengurusannya seperti bantuan PKH, kartu sembako, kartu pra kerja dll. Seharusnya pemerintah tidak hanya memberi bantuan baik tunai maupun nontunai seperti yg sudah disalurkan, namun juga membuka lapangan kerja seluas luasnya. Namun apalah daya, berharap pada negri ini yang menganut sistem kapitalis takakan menuntaskan masalah ini.

Jika dalam sistem Islam, Negara (Khilafah), kepala negara (Khalifah) berkewajiban memberikan pekerjaan kepada mereka yang membutuhkan. Dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya, dengan mengaktifkan sektor ekonomi real (pertanian, Industeri dll).

Rasulullah saw. bersabda:

“Imam/Khalifah adalah pemelihara urusan rakyat; ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap urusan rakyatnya”. (HR al-Bukhari dan Muslim).

Selain itu, Islam mewajibkan kepada setiap individu laki-laki untuk bekerja. Hal ini pernah dilakukan Khalifah Umar ra. ketika mendengar jawaban orang-orang yang berdiam di masjid pada saat orang-orang sibuk bekerja bahwa mereka sedang bertawakal. Saat itu beliau berkata, “Kalian adalah orang-orang yang malas bekerja, padahal kalian tahu bahwa langit tidak akan menurunkan hujan emas dan perak.” Kemudian Umar ra. mengusir mereka dari masjid dan memberi mereka setakar biji-bijian.

Jelas solusi satu-satunya untuk keluar dari permasalahan ini harus mengganti sistem kapitalis, dengan sistem Islam yang telah terbukti berjaya selama 13 abad lamanya mampu menyelesaikan segala persoalan umat dan menyejahterakan rakyat, takterkecuali masalah pengangguran.

 

 

Tags: Amartya NRBPSIbu Rumah Tangga di Batolapengangguran
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA