JAKARTA – Sejumlah nasabah mengeluhkan layanan M-Banking Bank Syariah Indonesia (BSI) alias BSI Mobile masih belum bisa digunakan sepenuhnya. Layanan BSI error dan diketahui telah mengalami gangguan selama 3 hari terakhir, sejak Senin Mei lalu.
Beberapa kendala berbeda disampaikan nasabah. Mulai dari aplikasi BSI Mobile yang belum bisa dibuka, pengecekan saldo yang belum bisa dilakukan, hingga proses transaksi yang tertahan.
Salah satu nasabah, Nisa menerangkan kalau dia belum bisa mengakses layanan cek saldo di BSI Mobile yang dimilikinya. Sementara untuk aplikasinya sudah bisa dibuka sejak Rabu pagi. “Kalau buka aplikasi udah bisa, cek saldo yang belum,” kata dia Rabu.
Dia mengatakan memang ada waktu yang sedikit lebih lama ketika membuka aplikasi BSI Mobile. Namun, dia mengia kalau itu imbas dari sinyal yang kurang stabil.
Senada dengan Nisa, nasabah lainnya, Tina mengaku belum bisa membuka aplikasi sama sekali. Ketika berusaha membuka aplikasi, muncul notifikasi error. “Saya sih belum bisa buka BSI Mobile dari semalam, ada tulisan ‘Permintaan kehabisan waktu’,” ujar dia.
Sementara itu, warganet di linimasa Twitter pun mengeluhkan hal yang mirip. Ada nasabah yang mengaku kalau layanan transfer melalui Mobile BSI belum bisa dilakukan. Warganet lainnya menyebut kalau rekeningnya belum bisa dikirim sejumlah uang dari akun bank lain.
Sebelumnya, beredar rumor sistem Bank Syariah Indonesia (BSI) kena serangan ramsomware. Serangan ini diduga menyebabkan aplikasi BSI Mobile error sejak Senin malam (9/5/2023), dikeluhkan sejumlah nasabah di media sosial.
Pantauan Rabu, rumor BSI diserang ransomware masih raamai dibahas warganet di media sosial, terutama Twitter. “Patut dicurigai ini bukan sekadar pemeliharaan, melainkan serangan ransomware para hacker. Di masa mendatang, BSI harus memperkuat sistem keamanan jaringannya, supaya nggak mudah dibobol hacker,” tulis seorang warganet.
“Ini bisa saja jadi penyebab mengapa BSI bisa terkena serangan ransomware pada sistem pembayaran mereka. Dan memang banyak sekali kelompok hacker yang meretas sistem-sistem keamanan sebuah instansi atau lembaga dengan tujuan mengambil keuntungan,” kata seorang pengguna Twitter.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengakui kalau ada serangan siber yang masuk ke sistem BSI.
Dia ingin memastikan lebih jauh mengenai penyebab dari laporan BSI error tersebut. Utamanya mengenai kesiapan sistem dalam layanan BSI kepada nasabah.
“Laporannya seperti itu. Tapi kan kembal lebih baik kita cek jangan sampai dibilang serangan, tapi awalanya tidak siap. Tetapi kemarin saya sudah cek dengan tim kami memang ada serangan seperti itu,” ujar Erick Thohir di Labuan Bajo, Rabu.
Erick Thohir mengatakan, BSI saat ini tengah memulihkan sistem layanan. Menurutnya, itu jadi respons BSI setelah diketahui ada kendalan dalam sistemnya.
“Apa yang dilakukan BSI kemarin memang dalam transisi perbaikan sistem daripada tentu IT-nya, tapi juga ada serangan, saya bukan ahlinya disebutin three point apalah itu, sehingga mereka down hampir satu hari kalau tidak salah,” ungkapnya. lp6/mb06