
BANJARMASIN- Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan H Suripno Sumas mendukung pelaksanaan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Banjarmasin.
Dengan pengembangan inovasi membuat aktivasi IKD melalui KTP Elektronik atau biasa disingkat E-KTP ini dapat memudahkan masyarakat untuk menyimpan KTPnya saat diperlukan hanya melalui handphone sudah bisa memiliki data yang lengkap.
Suripno melalui sosialisasi peraturan daerah ini disampaikan terkait dengan KTP digital, perlu diketahui kebijakan pemerintah pusatini telah disampaikan agar negara Republik Indonesia dimana masyarakatnya 2,5 persen memiliki KTP digital.
“ Di Kota Banjarmasin yang ditargetkan 2,5 persen bearti 100 ribu orang, ternyata baru 1 persen dengan sosialisasi ini kami berharap penambahan tingkat memiliki KTP digital bisa bertambah,” ujar Suripno Sumas usai kegiatan Sosialisasi Perda di halaman depan rumahnya di Jalan Meratus Banjarmasin, Selasa (9/5) siang.
Perlu diketahui KTP digital ini sangat diperlukan tanpa memiliki lagi KTP manual, sehingga mudah dibawa dan berkegiatan, apalagi KTP ini bagian nomor pokok pajak dan bagi diluar instansi pemerintah semua sudah terdata karena di KTP digital tersebut sudah dibuat KTP satu keluarga.
Anggota DPRD Kota Banjarmasin H Deddy Sophin mendorong agar KTP digital ini dilaksanakan secara serentak karena dengan KTP digital ini akan mempermudah warga yang rata-rata sudah menguasai IT baik handphone android.
Karena dengan hanya membuka handphone menggunakan PIN sudah membuka data KTP digital dan pemerintah tidak kesulitan menghitung berapa jumlah warganya. “ Jadi sudah menjamin keakuratan data kita di KTP digital,” ujar politisi muda PKB ini.
Sementara, kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Disdukcapil Kota Banjarmasin Fakhriawaty mengatakan memang aplikasi yang dikembangkan oleh pemerintah dari pusat untuk mencapai 2,5 persen.
“Terkait aplikasi IKD ini memang perlu disosialisasikan agar bisa memperoleh semua, momen seperti inilah sarana bagi kami untuk memperkenalkanIKD kepada masyarakat,” ujarnya.
Diakuinya, memang di Kota Banjarmasin baru 1 persen saja masyarakat yang menggunakan IKD ini karena handphonenya masih jadul dan keenggananan masyarakat menggunakannya.
“ Upaya yang sudah kita lakukan keinstansi pemerintah, kita juga menyasar masyarakat dan juga membuka layanan aktivasi ini ke Disdukcapil dengan syarah memiliki handphone android, email danlainnya,” jelasnya.rds