JAKARTA – Program bantuan sosial (bansos) yang dijalankan oleh pemerintah lebih efektif turunkan angka kemiskinan jika dibandingkan dengan Subsidi energi Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal tersebut diungkap dalam Laporan World Bank (Bank Dunia).
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa program jaminan sosial dapat mengurangi dampak buruk pengangguran hingga kesehatan bagi masyarakat kelompok ekonomi bawah.
“Bantuan sosial tidak hanya lebih efisien untuk mengurangi kemiskinan tetapi juga sangat progresif dalam mengurangi ketimpangan,” tulis laporan World Bank dikutip di Jakarta, Selasa.
Laporan World Bank mengungkapkan, jaminan sosial dapat membantu mengurangi dampak buruk dari permasalahan pengangguran hingga kesehatan. Namun, jaminan sosial saat ini hanya tersedia bagi pekerja formal.
World Bank berharap pemerintah dapat memperluas jangkauan bansos dan perlindungan sosial untuk meningkatkan perlindungan dan produktivitas pekerja. Mengingat, masih banyak pekerja informal yang belum mendapatkan perlindungan dari jaminan sosial pemerintah.
“Saat ini, hanya pekerja formal yang memiliki perlindungan untuk kejadian-kejadian tersebut,” ungkap World Bank.
Sebaliknya, program subsidi energi BBM dianggap tidak efektif untuk mengurangi angka kemiskinan. Subsidi BBM dinilai terlalu mahal dan membebani fiskal negara.
“Subsidi energi mahal dan tidak efektif dalam mengarungi kemiskinan dan ketimpangan,” ungkap laporan World Bank.
World Bank menilai, implementasi program subsidi BBM sebagian besar tidak tepat sasaran sehingga berdampak kecil terhadap masyarakat ekonomi ke bawah. Bahkan, program tersebut bersifat regresif terhadap lingkungan.
“Subsidi (BBM) tersebut tidak tepat sasaran bagi petani miskin, sebagian besar tidak efektif,” ungkap laporan tersebut. World Bank mencatat, program subsidi BBM hanya mengurangi tingkat kemiskinan sebesar 2,4 poin persentase.
Menurut data World Bank, angka kemiskinan di Indonesia mencapai 16 persen dari total penduduk pada 2022 lalu. Perhitungan penduduk miskin ini dengan asumsi pendapatan dibawah USD 1,90 per hari. mdk/mb06