
MARTAPURA- Menindakkanjuti Peraturan Presiden RI Nomor 7 tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegaan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan Yang Mengarah Pada Terorisme, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kesbangpol) Kabupaten Banjar laksanakan kegiatan Fasilitasi Masyarakat Dalam Menangkal Radikalisme dan Berita Hoaks Guna endukung Pemilu 2024, di Aula Kantor Kacamatan Astambul, Kamis (04/05) pagi.
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Banjar afrin Noor yang membuka kegiatan mengatakan, kewaspadaan terhadap radikalisme yang mengarah kepada aksi terorisme merupakan tanggug jawab bersama, agar masyarakat terbebas dari paham-paham yang mempengaruhi.
“Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam mennggulangi paham radikalisme dimasyarakat guna mewujudkan ketertiban, namun demikian penanganan yang dilakukan masih bersifat komprehesif dan jangka panjang,” ujar Safrin.
Ia menegaskan radikalisme dan berita hoax jika dibiarkan dapat membahayakan dan merugikan msyarakat. Radikalisme saat ini banyak mengarah pada kelompok agama yang menyukai kekerasan karena radikalisme adalah paham keras atau airan melalui jalur agama yang bertujuan ingin merubah tatanan sosial maupun politik dengan cara kekerasan.
Dihadapan 44 peserta pamakal dan staf dari 22 desa, narasumber Kabid Informasi Komunikasi Publik Diskominfo Banjar Muhari menyampaikan tentang radialisme dan berita hoax.
Muhari menjelaskan ciri dari radikalisme adalah mengklaim kebenaran tunggal dan menyesatkan kelompok lain yag berbeda pendapat, mempersulit tata cara sesuatu seperti agama serta ciri lainnya bersikap berlebihan dalam ritual agama yang tidakpada tempatnya.
“Sementara ciri-ciri hoaks biasanya informasi mengakibatkan kecemasan, kebencian dan permusuhan. Sumber berita tidk jelas bermuatan fanatisme atas nama ideologi, judul dan pengantar yang provokatif dan memberikan penghukuman serta menyembunyikan fata dan data,” jalas Muhari.
Dirinya menambahkan mencegah hoaks dan radikalisme bisa dengan cara, Komisi Pemilihan Umum (KU) dapat menyampaikan atau mensosialisasikan kepada masyarakat untuk banyak membaca, melihat, mendengarkan serta mencari referens pada berita di radio dan tv sebagai pembanding.dio/rds