
BANJARMASIN – Kebakaran hebat kembali melanda pemukiman padat penduduk di Kota Banjarmasin. Kali ini si jago merah menghanguskan 26 bangunan rumah yang rata-rata berbahan kayu, hingga membuat 32 kepala keluarga (KK) 144 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Kebakaran yang terjadi saat warga tengah memulai aktivitas di pagi hari itu terjadi di Gang Samudin dan Syuhada, di Jalan Aes Nasution atau Kampung Gedang, RT 11 RT 12 RW 02, Kelurahan Gadang, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Rabu (3/5) sekitar pukul 08.45 Wita.
Menurut warga, api pertama kali terlihat dari rumah di ujung gang yang dihuni Mantili, saat itu ia sedang di tidak ada di rumah.
Diutarakan warga lainnya, setelah nyala api membesar, terdengar suara ledakan yang diduga dari peralatan elektronik. “Kami upayakan pemadaman menggunakan alat seadanya, tetapi angin bertiup kencang dan api terus membesar,” katanya.
Lokasi gang yang relatif sempit juga menyulitkan puluhan armada dari Barisan Pemadam Kebakaran (BPK/PMK) Banjarmasin melakukan pemadaman. Dalam waktu satu jam lebih, api akhirnya bisa dikuasai.
Menurut informasi yang dihimpun, dari keterangan pemilik rumah, saat itu ia sedang memasak dan pergi ke luar.
“Infonya ia sedang memasak kemudian di tinggal pergi. Di rumah ada anaknya saat itu. Namun si anak juga pergi, bisa jadi anaknya lupa kalau kompor sedang menyala,” jelas warga.
Petugas Tagana BPBD Kota Banjarmasin Akhdiat Yosida mengatakan, dari musibah itu terdata ada 26 tempat tinggal warga yang terdampak.
“Penyebab kebakaran masih dalam lidik kepolisian, dan anggata BPBD sudah melakukan pendataan serta pemeriksaan awal pada titik pertama api muncul,” ucapnya.
Menruutnya, dalam pembasahan terdapat sejumlah kendala yang didapat anggota barisan pemadam kebakaran, seperti gang yang sempit, susah mendapatkan air baku, lokasi rumah penduduk berdempetan, dan bangunan berbahan kayu. “Satu jam lebih api baru bisa di kuasai oleh barisan pemadam,” katanya.
Ia menambahkan, dalam musibah ini tidak terdapat korban jiwa ataupun luka bakar. Jumlah penduduk yang terdampak kebakaran yaitu 32 KK 144 jiwa, sementara kerugian material masih didata.
Ada pun data KK dan jiwa yang terdampak kebakaran, yaitu atas nama Amrullah 1 KK 6 Jiwa dengan kerusakan 80 persen, Muhammad Ali 2 KK 6 jiwa dengan kerusakan 30 persen, Tiweh 1 KK 3 jiwa, Abdul Basyir 1 KK 1 jiwa dengan kerusakan 100 persen, Jamhari 1 KK 4 jiwa dengan kerusakan 100 persen.
Kemudian, H Giman 1 KK 3 jiwa dengan kerusakan 100 persen, Akil 1 KK 3 jiwa dengan kerusakan 20 persen, Rasudi 2 KK 6 jiwa dengan kerusakan 20 persen, Muniri 2 KK 6 jiwa dengan kerusakan 30 persen, Musairi 1 KK 3 jiwa dengan kerusakan 30 persen, Mursiati 1 KK 4 jiwa dengan kerusakan 35 persen.
Yasin 1 KK 4 jiwa dengan kerusakan 40 persen, Bahar 1 KK 4 jiwa dengan kerusakan 100 persen, Hamidin 1 KK 5 jiwa dengan kerusakan 80 persen, Sawamah 1 KK 1 jiwa 100 persen, Fatimah 2 KK 5 jiwa dengan kerusakan 100 persen, Rohani 1 KK 5 jiwa dengan kerusakan 100 persen, Sanin 1 KK 3 jiwa dengan kerusakan 100 persen.
Selanjutnya, Hasiri 1 KK 2 jiwa dengan kerusakan 100 persen, Subairi 1 KK 2 jiwa 100 persen, Abdurahim 1 KK 4 jiwa, Toha 1 KK 3 jiwa, Abdullah 1 KK 4 jiwa, Maslara 1 KK 8 jiwa, Nuryakin 1 KK 6 jiwa, Hanan 1 KK 4 jiwa, Maidin 1 KK 8 jiwa, Buhari Muslim 1 KK 6 jiwa, Samuah 1 KK 6 jiwa, Ruswanto 1 KK 9 jiwa, Saiful Bahri 1 KK 7 jiwa, dan Aji 1 KK 3 jiwa. sam