JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumukan tingkat inflasi April 2023 sebesar 0,33 persen dari bulan sebelumnya (month to month/mtm). Secara bulanan, hampir seluruh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga/tarif pada bulan lalu.
Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan, inflasi bulanan pada April lebih tinggi dari Maret yang hanya 0,18 persen. Adapun tingkat inflasi tahunan (year on year/yoy)sebesar 4,33 persen, lebih rendah dari inflasi tahunan per Maret 2023 yang sebesar 4,97 persen.
Margo menyampaikan, hampir semua kelompok pengeluaran mengalami inflasi pada April baik secara bulanan maupun tahunan. Hanya kelompok pengeluaran untuk informasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami deflasi, yaitu sebesar minus 0,25 persen.
Kelompok yang mengalami inflasi tertinggi pada April 2023 adalah kelompok transportasi. Laju inflasi kelompok pengeluaran tersebut tercatat sebesar 11,96 persen (yoy) dan 0,84 persen (mtm).
Adapun komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi tahunan, antara lain, beras, bawang merah, telur ayam ras, rokok kretek, ikan segar, rokok putih, rokok keretek filter, bahan bakar rumah tangga, kontrak rumah, sewa rumah, tarif listrik, hingga tarif angkutan udara. Sementara itu, komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi tahunan, antara lain daging ayam ras, minyak goreng, dan telepon seluler.
Mengenai inflasi bulanan yang lebih tinggi, Margo menjelaskan hal tersebut terjadi karena adanya momen Ramadhan dan perayaan Idul Fitri 1444 H. “Idul Fitri tahun ini jatuh pada April 2023. Secara historis, momen hari besar keagamaan itu berpengaruh terhadap peningkatan permintaan barang dan jasa serta perubahan harga di tingkat konsumen,” ujar Margo.
Meski demikian, inflasi pada Ramadhan dan Lebaran tahun ini lebih rendah dari periode yang sama tahun 2022. Salah satunya dipengaruhi pasokan komoditas holtikultura yang relatif terjaga, ditopang aktivitas panen sepanjan Maret-April.
Ekonom sekaligus Direktur Center of Reform of Economics (CORE) Piter Abdullah berpendapat turunnya tingkat inflasi bulanan April 2023 menunjukkan keberhasilan upaya pengendalian oleh pemerintah. “Rendahnya inflasi di bulan April mengindikasikan pemerintah berhasil mengelola inflasi di tengah lonjakan permintaan,” kata Piter.
Menurut Piter, keberhasilan tersebut turut didukung oleh momentum panen raya yang berlangsung selama Maret hingga April 2023. Panen raya membantu pemerintah mengelola inflasi barang pangan dengan lebih mudah.
Piter mengatakan, antisipasi pemerintah dalam menjaga rantai pasok atau ditribusi barang turut membantu menjaga tingkat inflasi pada April 2023. Di sisi lain, pemerintah dianggap berhasil mengendalikan lonjakan harga transportasi melalui berbagai kebijakan, termasuk mengatur waktu libur.
Piter menambahkan, terjaganya inflasi di berbagai daerah, termasuk daerah tujuan mudik, membantu masyarakat menjaga daya beli. Dengan meningkatnya daya beli, lanjut Piter, akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah dan nasional.
Berdasarkan data BPS, terjadi penurunan tingkat inflasi di kota-kota destinasi mudik selama periode Lebaran. rep/mb06
