Jakarta- Menpora RI Dito Ariotedjo membeberkan alasan tenis meja akhirnya didaftarkan ke SEA Games 2023 Kamboja.
Ancaman sanksi dari federasi tenis meja internasional menjadi salah satu pertimbangan kontingen Indonesia memperjuangkan atlet agar bisa berangkat di tengah polemik pengurus cabor tenis meja di Indonesia.
Selain itu, atlet tenis meja Indonesia juga sudah absen pada dua edisi SEA Games di Filipina dan Vietnam. Karena itu Dito ingin tenis meja kembali tampil di panggung Asia Tenggara.
“Pertama itu kalau tidak diberangkatkan, akan ada sanksi dari federasi internasional. Kedua, ini sudah dua SEA Games, kalau ini tidak ada lagi berarti kita harus menunggu lagi,” kata Dito di kantor Kemenpora Jakarta, Selasa (2/5).
Terakhir Indonesia ikut di SEA Games 2017 Malaysia, sebanyak empat medali perunggu sukses di nomor beregu putra, beregu putri, ganda putri, dan ganda putra.
“Jadi selain memang ada kewajiban dari federasi internasional dan ini harus dilakukan, kedua olahraga ini bisa jadi prioritas di Indonesia,” ujarnya.
Dito mengklaim atlet tenis meja sudah siap diberangkatkan ke Kamboja. Pihak NOC kini tengah mengusahakan pendaftaran atlet kepada panitia penyelenggara agar bisa diikutsertakan dalam pesta olahraga Asia Tenggara itu.
“Secara administrasi di sini sudah lengkap dan siap, ini tinggal administrasi di Kamboja saja. Insya Allah kita perjuangkan semoga bisa lolos,” ujarnya.
Manajer Tenis Meja Indonesia Desriyanto menyatakan atletnya sudah siap tampil di SEA Games 2023 Kamboja. Ia mengatakan persiapan sudah maksimal di seluruh aspek.
“Persiapan sudah maksimal dan saya rasa cukup baik. Kita sudah mengikuti beberapa pelatnas dan sudah melakukan cek fisik, persiapan semuanya dalam kondisi prima,” ujar Desriyanto.
Ia menyampaikan, terdapat empat atlet yang diproyeksikan berangkat ke Kamboja. Mereka adalah Rafanael Nikola Niman, Hafidh Nuur Annafi, Novida Widarahman, dan Siti Aminah.
“Empat atlet dari tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda putri,” ucapnya.cnni
